Komjen Buwas Desak UU Narkotika Direvisi

Undang-undang yang baru diharapkan bisa memberikan efek jera bagi para pengguna narkoba.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Nov 2015, 14:13 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 14:13 WIB
Buwas dilantik Sebagai Kepala BNN
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memimpin pelantikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso di Gedung BNN, Jakarta, Selasa (8/9/2015) (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mendesak agar UU Narkotika segera direvisi. Hal ini mengingat kondisi Indonesia yang sudah memasuki status darurat narkoba.

Menurut Buwas, UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dapat segera masuk dalam program legislasi nasional untuk membuat jerat bagi pengguna narkoba. Karena saat ini UU narkotika tidak menjerat pengguna narkoba.

"UU narkotika sekarang ini tidak memiliki efek jera. Sehingga pengguna semakin meningkat setiap bulannya," ujar Buwas di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (17/11/2015).

Data BNN menunjukan, pa Juni pengguna penyalahgunaan narkoba itu sampai 4,2 juta. Bulan ini belum sampai lima bulan sudah sampai 1,5 juta. Sekarang 5,9 juta pengguna semakin banyak.

Pihaknya juga menyebut rehabilitasi tetap berjalan untuk menyadarkan pengguna narkoba. Namun BNN  tetap akan melakukan langkah penekanan pengguna dengan upaya pencegahan.

"Karena itu UU narkotika harus tetap ada dan diperbaharui untuk membuat efek jera," kata Buwas.

Buwas juga menuturkan, pihaknya bersama TNI dan Polri tengah melakukan upaya penindakan. Salah satunya dengan peningkatan sidak langsung ke beberapa spot tertentu.

"Kita juga sudah menyiapkan konstruksi hukum bagi semua orang yang terlibat kasus peredaran narkoba," tegas Buwas.

Dirnya juga berharap masyarakat Indonesia bisa ikut terlibat dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia. Karena, kata Buwas, jika hanya mengandalkan aparat maka upaya pemberantasan akan sulit dilakukan.

"Kalau kita bergantung pada aparat saja, jelas tidak akan mampu. Negara ini sangat luas lalu jaringan mereka sangat luas, pelabuhan tikus kita banyak," pungkas Buwas. (Dms/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya