Liputan6.com, Jakarta - Usai menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional di Istora Senayan, Jakarta hari ini, Presiden Jokowi mengundang para gurunya saat di bangku SMP dan SMA, untuk menghadiri jamuan makan siang di Istana Negara, Jakarta.
Momen langka bersama Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu dimanfaatkan Sutoto, untuk bernostalgia dan mengenang masa-masa saat dirinya menjadi guru matematika Jokowi di SMP Negeri 1 Solo.
Baca Juga
"Ya, tadi di dalam cerita banyak, soal masa lalu saja," ucap Sutoto, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Advertisement
Sutoto, yang tampak menggunakan kursi roda itu masuk bersama beberapa guru Jokowi lainnya, yang sebelumnya hadir dalam acara peringatan Hari Guru.
Dalam acara jamuan tersebut, Sutoto bersama beberapa guru duduk satu meja dengan Jokowi. Perempuan yang sudah berusia lanjut itu terlihat senang, dia berbincang akrab dengan Jokowi.
Walau sudah puluhan tahun tak bertemu, sosok Jokowi kecil masih teringat jelas di benak Sutoto. Menurut dia, mantan Wali Kota Solo itu siswa yang baik dan mudah bergaul dengan teman-temannya.
Baca Juga
"Yang paling diingat itu rajin mengerjakan pekerjaan rumah (PR), pasti dibuat. Teman-temannya juga banyak. Dia itu anak yang baik, hidupnya sederhana," kenang Sutoto.
Meskipun sudah menjadi presiden dan bertemu langsung dengan anak didiknya itu, Sutoto mengaku, tidak meminta apa pun kepada orang nomor 1 di Tanah Air itu.
Dia hanya berharap sang murid dapat menjalankan kariernya sebagai presiden dengan baik dan tetap mempunyai jiwa, serta berkarakter sederhana yang ia miliki sejak kecil.
"‎Harapan ibu mesti sukses. Bagus sekali. Enggak ada pertimbangan-pertimbangan," ucap dia.
Terkait banyaknya berbagai ujian dan masalah yang harus dihadapi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan saat ini, Sutoto enggan berkomentar banyak.
"‎Itu kan politik, saya kan guru, bukan orang politik. Harapan ibu mesti sukses," pungkas Sutoto. (Rmn/Ans)