Bupati Ini 'Undang' 15 Ribu Mahasiswa Menetap di Kulonprogo

Hal ini mengingat bandara baru skala internasional akan dibangun di Kabupaten Kulonprogo.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Des 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 19:30 WIB
VIDEO: Sang Pempimpi(n), Bela dan Beli Kulonprogo
Filosofi program ini adalah mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan lokal secara mandiri dan menjaga perputaran uang.

Liputan6.com, Kulonprogo - Kulonprogo bakal menjadi kabupaten yang berkembang pesat. Hal ini mengingat bandara baru skala internasional akan dibangun di kabupaten tersebut.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menyebut keberadaan bandara baru itu menjadi kesempatan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, ia akan menyiapkan tenaga-tenaga yang andal, terutama sebelum pengoperasian bandara baru di Kulonprogo.

Salah satu yang dibidik adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut Hasto, pihaknya sudah mengantongi kerja sama dengan kampus tersebut agar mahasiswa Sekolah Vokasi UGM berada di Kulonprogo. MoU atau nota kesepahaman itu bahkan sudah ditandatangani sejak awal tahun ini.

"Kita sudah membangun MoU dengan UGM, kampus harus hadir di rakyat. Sekolah Vokasi UGM kita MoU-kan untuk pindah di Kulonprogo. UGM kan punya 2 sayap. Satu jenjang akademik dan satunya vokasi sekolah keterampilan yang D3 dan D4. Supaya Kulonprogo penuh dengan nilai," ucap Hasto di Kulonprogo, Rabu, 16 Desember 2015.

Hasto mengatakan bahwa tahun depan pihaknya sudah menyiapkan lahan 6 hektare. Lahan yang didapat dari Gubernur DIY ini akan menempatkan kampus sesuai dengan bidang yang ada, seperti sekolah vokasi kebidanan yang kampusnya akan berdekatan dengan Rumah Sakit Wates.

Sementara sekolah akademi teknik industri dibangun di Sentolo berdekatan dengan perusahaan traktor quick. Jarak antara kedua kampus ini, menurut Hasto, nantinya akan mendekatkan kebutuhan layanan masyarakat sekitar didukung mahasiswa Vokasi UGM.

"Kita minta jurusan geologi kampusnya ada di gunung-gunung. Kita kan banyak daerah pegunungan. Program ini dimulai tahun depan. Tiga tahun ke depan sekolah vokasi sekitar 15 ribu mahasiswa hadir di rakyat Kulonprogo. Soalnya semua material teaching ada di rakyat," ujar Hasto.

Hasto menyayangkan adanya beberapa mahasiswa yang menjalani praktik di bank atau perusahaan besar. Seperti mahasiswa sekolah akuntansi administrasi, katanya, kenapa tidak turun ke desa. Padahal, saat ini kepala desa sedang susah untuk mengelola dana desa. Kehadiran mahasiswa di desa langsung diharapkan dapat berdampak langsung ke masyarakat.

"Kenapa praktiknya di bank-bank besar, mahasiswa dihibur suasana kapitalis. Kenapa sekolah akuntansi tidak hadir di desa. Siapa yang dampingi kepala desa yang terlatih mengelola dana desa. Sekolah vokasi hadir itu akan bagus. Nanti multiefeknya bagus. Kos-kosan laris," ucap Bupati Kulonprogo.**

 

Simak juga berita tentang salamander raksasa berusia 200 tahun dalam video berikut ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya