Fraksi PKS DPR RI Konsisten Gelar Lomba Baca Kitab Kuning, Hormati Perjuangan Santri hingga Kiai

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Final Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) Edisi ke-7 Tahun 2023 di Gedung DPR RI pada hari ini, Selasa (5/12/2023).

oleh Tim News diperbarui 05 Des 2023, 18:25 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 15:00 WIB
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Final Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) Edisi ke-7 Tahun 2023 di Gedung DPR RI pada hari ini, Selasa (5/12/2023).
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Final Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) Edisi ke-7 Tahun 2023 di Gedung DPR RI pada hari ini, Selasa (5/12/2023). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Final Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) Edisi ke-7 Tahun 2023 di Gedung DPR RI pada hari ini, Selasa (5/12/2023). Lomba tersebut memerebutkan hadiah utama Umrah dan uang puluhan juta rupiah.

Lomba yang digelar setiap tahun dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional itu dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri didampingi Presiden PKS Ahmad Syaikhu serta Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini. Sedangkan dewan juri KH Muslih Abdul Karim, KH Syuhada Syarkun, dan KH Ali Ahmadi, MA Alhafidz.

Menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam mengokohkan nilai-nilai keumatan sekaligus mengingatkan peran kiai, santri, dan pesantren kepada generasi muda Indonesia.

"Fraksi PKS konsisten menyelenggarakan lomba baca kitab kuning untuk mensyukuri dan mensyiarkan Hari Santri Nasional. Ada tidak ada pemilu lomba ini tetap berjalan. Jadi sama sekali bukan untuk kepentingan politik jangka pendek tapi politik kebangsaan dan keumatan," ungkap Jazuli melalui keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).

Dia mengatakan, pesantren telah hadir sebelum Republik Indonesia merdeka. Fraksi PKS DPR RI memahami dan menyadari betul kontribusi pesantren, kiai, dan santri sangat besar bagi Indonesia.

"Maka kami abadikan salah satunya dengan Lomba Baca Kitab Kuning. Kami tidak ingin ada mata rantai yang terputus dari peran para kiai, peran santri, dan peran pesantren, yang sudah tertoreh sebelum dan setelah Indonesia ini merdeka," ucap Anggota DPR RI dari Dapil Cilegon dan Serang ini.

Lomba Baca Kitab Kuning, lanjut Jazuli, juga dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta generasi bangsa ini terhadap Bahasa Arab.

"Karena bahasa Arab adalah bahasa surga, bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran, bahasa Arab adalah bahasa hadist, bahasa Arab adalah bahasa literatur-literatur keIslaman yang disusun dan dikarang oleh ulama salafush shalih," pungkas dia.

 

Upaya Mengokohkan Nasionalisme Indonesia

Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri bersama Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini.
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri bersama Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini. (Liputan6.com/Istimewa)

Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljifri mengungkapkan kebanggaannya kepada para santri yang sungguh-sungguh bertafaqqu fie dien karena disana lah sumber kebaikan dan keberkahan.

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengapresiasi konsistensi Fraksi PKS dalam menyelenggarakan lomba baca kitab kuning serta menilai lomba ini sangat strategis bagi generasi bangsa.

"Pertama, sebagai upaya mengokohkan nasionalisme Indonesia yang relijius. Apalagi bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman ideologi pemikiran atau isme-isme yang merusak jati diri bangsa seperti paham liberalisme, sekularisme, atheisme dan lain-lain," kata Salim.

Kedua, lanjut dia, sebagai upaya memajukan pesantren sebagai soko guru pendidikan nasional yang berkontribusi besar dalam membentuk karakter generasi bangsa. Sehingga terwujud generasi muslim dan pribumi yang akan menjadi pemimpin bangsa dengan pemahaman kebangsaan yang utuh.

"Ketiga, mendorong para santri agar termotivasi untuk mencintai dan meneladani para ulama terdahulu berikut karya-karyanya untuk menjaga dan melestarikan pemahaman ahlu sunnah wal jamaah," sambung Salim.

"Kita semua berharap para santri bisa menjadi cendekiawan muslim dan pemimpin yang cerdas, berintegritas, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia," pungkas Salim.

Infografis Ragam Tanggapan Wacana Poros Baru PPP, Demokrat dan PKS di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Wacana Poros Baru PPP, Demokrat dan PKS di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya