Qadha Puasa Ramadan dan Syawal, Mana yang Lebih Dulu? Simak Penjelasannya

Qadha puasa Ramadan atau puasa Syawal dulu? ini penjelasan lengkapnya.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 01 Apr 2025, 18:13 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2025, 18:13 WIB
caption buka puasa bersama
Qadha Puasa Ramadan dan Syawal, Mana yang Lebih Dulu? ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan besar, yaitu mendapatkan pahala seperti berpuasa setahun penuh. Namun, bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit atau haid, muncul pertanyaan: Mana yang harus didahulukan, membayar qadha puasa atau langsung menjalankan puasa Syawal? 

Dalam Islam, ada dua jenis ibadah puasa yang harus dipertimbangkan: puasa wajib (qadha Ramadan) dan puasa sunnah (Syawal). Beberapa ulama menekankan bahwa kewajiban harus lebih diutamakan daripada ibadah sunnah, sementara yang lain memberikan kelonggaran dalam pelaksanaannya. Lalu, bagaimana pandangan ulama terkait hal ini? 

Berikut adalah penjelasan mengenai pilihan yang bisa diambil berdasarkan berbagai sumber.  

Promosi 1
 

Pandangan Quraish Shihab: Dahulukan Qadha karena Wajib

Menurut Prof. Quraish Shihab, seseorang yang masih memiliki utang puasa Ramadan sebaiknya mendahulukan qadha sebelum menjalankan puasa Syawal. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa kewajiban lebih diutamakan dibandingkan amalan sunnah.Dalam bukunya Panduan Puasa bersama Quraish Shihab, beliau menjelaskan: 

“Sebaiknya mendahulukan qadha (membayar utang) karena hukumnya wajib, setelah itu baru yang sunnah.”

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa meskipun puasa Syawal memiliki keutamaan besar, puasa ini dapat dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, tidak harus langsung setelah Idul Fitri. Artinya, seseorang masih memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan qadha puasa terlebih dahulu sebelum mengejar puasa Syawal.

Pendapat Ulama: Boleh Mendahulukan Puasa Syawal

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Syawal boleh didahulukan, meskipun seseorang masih memiliki utang puasa Ramadan. Pendapat ini didasarkan pada fakta bahwa qadha puasa Ramadan memiliki waktu yang luas, yaitu hingga sebelum Ramadan tahun berikutnya. Ada dua alasan utama mengapa puasa Syawal boleh didahulukan:

  1. Waktu pelaksanaan puasa qadha lebih fleksibel (bisa dilakukan kapan saja sebelum Ramadan berikutnya).
  2. Puasa Syawal memiliki waktu terbatas, hanya bisa dilakukan di bulan Syawal.

Bagi mereka yang khawatir tidak sempat menjalankan puasa Syawal karena kesibukan atau alasan tertentu, maka boleh mendahulukan puasa Syawal, asalkan tetap menyelesaikan qadha sebelum Ramadan berikutnya.

Menggabungkan Niat Qadha dan Puasa Syawal

Doa Niat Puasa Ayyamul Bidh
Ilustrasi muslimah, Islami. Credit: freepik.com... Selengkapnya

Ada juga pendapat yang membolehkan menggabungkan niat qadha puasa Ramadan dengan puasa Syawal. Dengan kata lain, seseorang bisa menjalankan puasa qadha di bulan Syawal dan tetap mendapatkan pahala seperti puasa Syawal. 

Namun, sebagian ulama menilai bahwa menggabungkan niat ini tidak bisa memberikan keutamaan puasa Syawal secara penuh, karena hadits yang menyebutkan pahala puasa setahun penuh berkaitan dengan puasa Syawal yang dikerjakan setelah Ramadan secara sempurna.

Oleh karena itu, bagi yang mampu, lebih baik memisahkan antara puasa qadha dan puasa Syawal agar mendapatkan keutamaan dari kedua ibadah ini.

Mana yang Harus Didahulukan?

 Berdasarkan berbagai pandangan ulama, ada tiga pilihan utama dalam menjalankan puasa qadha dan Syawal: 

  1. Mendahulukan qadha puasa Ramadan, karena itu merupakan kewajiban yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
  2. Mendahulukan puasa Syawal, jika dikhawatirkan tidak sempat menjalankannya dalam bulan Syawal, dengan catatan tetap menyelesaikan qadha sebelum Ramadan berikutnya.
  3. Menggabungkan niat qadha dan puasa Syawal, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai apakah ini bisa mendapatkan keutamaan penuh dari puasa Syawal.

Bagi yang ingin memastikan mendapatkan pahala penuh dari kedua puasa ini, disarankan untuk menyelesaikan qadha terlebih dahulu, lalu melanjutkan dengan puasa Syawal. 

Pertanyaan Seputar Qadha Puasa Ramadan dan Puasa Syawal

1. Apa itu qadha puasa Ramadan?

Qadha puasa Ramadan adalah kewajiban bagi mereka yang tidak dapat berpuasa di bulan Ramadan, yang harus diganti sebelum Ramadan berikutnya.

2. Kapan sebaiknya melaksanakan puasa Syawal?

Puasa Syawal dapat dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, tidak harus berturut-turut dari tanggal 2 Syawal.

3. Apakah bisa menggabungkan niat qadha dan puasa Syawal?

Beberapa ulama memperbolehkan penggabungan niat, tetapi lebih baik memisahkan keduanya agar sesuai dengan syariat.

4. Apa konsekuensi jika terlambat mengganti puasa Ramadan?

Beberapa ulama menyarankan agar qadha puasa diselesaikan sebelum Ramadan berikutnya, sementara yang lain memberikan kelonggaran hingga akhir bulan Syaban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya