Muhammadiyah Bentuk Tim Cari Orang Hilang Terkait Gafatar

Busyro Muqoddas mengaku prihatin dengan banyaknya orang hilang akhir-akhir ini.

oleh Yanuar H diperbarui 13 Jan 2016, 16:53 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2016, 16:53 WIB
Fathi Mahmud/Liputan6.com
Muhammadiyah bentuk tim cari orang hilang (Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Keluarga Diah Ayu Yulianingsih, warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hilang sejak 11 Desember 2015 lalu, mendatangi kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta.

Kerabat Diah, Muhammad Naim mengatakan Diah hilang sekitar sebulan ini bersama anaknya. Keluarga curiga Diah terlibat dengan Gafatar setelah suaminya meninggal. Kondisi kejiwaan yang labil ini dimanfaatkan organisasi itu untuk mengajaknya bergabung.

"Mengapa kita simpulkan demikian, karena kepergiannya terencana. 2 hari setelahnya SMS, ngabari kalau akan dapat pekerjaan dengan baik di bidang pertanian," kata Naim, Selasa 12 Januari 2016.

Naim menyatakan, keluarga sudah melaporkan hilangnya Diah ke kepolisian. Namun, pihaknya juga merasa perlu mendatangi PP Muhammadiyah untuk mendapat dukungan moral. Menurut dia, Muhammadiyah merupakan organisasi besar dan memiliki tanggung jawab kepada umat.

"Muhammadiyah memiliki peran dan tanggung jawab agar umat tidak resah," ujar Naim.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik, Busyro Muqoddas mengaku prihatin dengan banyaknya orang hilang akhir-akhir ini.

Menurut dia, jika banyaknya orang hilang karena gabung Gafatar maka organisasi tersebut berjalan dengan masif. Muhammadiyah, kata Busyro akan membentuk tim untuk mencari orang hilang, termasuk Diah Ayu Yulianingsih dan anaknya berusia 2 tahun.

"Kami akan membentuk satu tim yang di bawah koordinasi Majelis Hukum dan HAM," kata Busyro.

Tim dari PP Muhammadiyah segera mapping melakukan pencarian orang hilang dengan menggunakan jaringan organisasi di sejumlah daerah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya