Dipukul Oknum Marinir, Bocah T Terancam Tak Ikut Ujian Kelulusan

Usai keluar dari RS, KPAI berencana menempatkan bocah T ke rumah aman.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Jan 2016, 20:07 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2016, 20:07 WIB
20151029-Presskon-KPAI-Asrorun-Niam-Sholeh-Maria-Advianti
Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh (kiri) berbincang bersama Maria Advianti (DirPengawasan dan Monitoring KPAI) saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (29/10/2015). KPAI menyoroti dampak permainan on-line pada anak-anak. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah nasib bocah berusia 12 tahun, berinisal T. Selain dianiaya oknum Marinir, dia terancam tak bisa ikut ujian kelulusan bersama teman-temannya di SDN 01 Pagi Ciganjur, Jakarta Selatan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, agar ujian bocah kelas 6 SD itu mendapatkan dispensasi.

"Sudah koordinasi dengan pihak sekolah. Ujiannya dapat dispensasi karena dia sakit. Semoga bisa cepat pulih," ujar Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2016).

Namun, proses itu tidak akan berlangsung cepat. Sebab, usai keluar dari RS, Niam berencana menempatkan bocah T ke rumah aman yang telah disiapkan. Rumah aman itu, akan mendapatkan penjagaan.

"Rumah aman nanti ada penjagaan khusus. Ini dilakukan agar korban tidak menerima ancaman," tegas dia.

Sebab, pihak KPAI masih butuh keterangan T untuk mendengar kronologi dan siapa yang menganiayanya. Apalagi bocah T sudah berani bercerita, dan menuturkan tentang apa yang menimpanya, dan siapa yang memukulinya. Namun demikian, lanjut Niam, T masih nampak sangat takut dan terganggu psikisnya.

"Anak trauma, butuh rehabilitasi bersifat psikis untuk menghilangkan trauma. Karena itu perlu di rumah aman, ibunya sudah setuju," tandas Niam.

Seorang anggota Korps Marinir TNI AL diduga memukul seorang bocah SD berinisial T di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu, 10 Januari 2016. Penyebabnya, T diketahui mencuri burung milik oknum Marinir tersebut.‎

"Setelah berhasil mengambil burung, dia (T) kemudian lari tapi terjatuh. Burung tersebut lepas," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI M Zainudin‎.

Setelah itu, T lalu ditangkap oleh si pemilik burung dan dibawa ke pos jaga marinir. Di pos jaga itulah terjadi insiden pemukulan. Bocah malang itu pun mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

Bekas pemukulan itu beredar lewat foto. Dalam foto-foto itu terlihat punggung sang bocah penuh dengan jalur bekas pukulan yang menonjol di sana-sini. Bibir T juga bengkak, nyaris menutupi hidungnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya