Mengenal Lebih Dekat 'Polisi Ganteng' Saat Teror Jakarta

Arsya menanggapi komentar netizen yang memuji ketampanan dan gayanya dengan biasa.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Jan 2016, 00:52 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2016, 00:52 WIB
Ivan Gunawan
Ivan Gunawan komentari Polisi ganteng bom Sarinah

Liputan6.com, Jakarta - Di balik teror Jakarta di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, masyarakat tertarik membahas seorang polisi muda beraksi layaknya jagoan di film-film aksi. Adalah Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi, Kepala Unit IV Subdit Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Ketampanan serta penampilannya yang dinilai fashionable membuat kaum hawa bercuit di media sosial.

"Polisi Indonesia fashionable. They kick the terrorist's ass with their Adidas Camo and Gucci sneakers! (And coach bag too?). Damn. America have fashion police. Indonesia police are most fashionable in the entire universe. Right?" cuit seorang netizen bernama Vera di akun path-nya, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Di media sosial lain seperti twitter dan instagram, foto Arsya sedang beraksi menyerang balik teroris juga disandingkan dengan tagar #KamiNaksir #polisiganteng. Saat itu pose Arsya sedang memegang senjata laras pendek dan menodongkan ke arah depan dalam situasi hendak menyergap teroris.

"Fix.. Namanya Teuku Arsya Khadafi. Resmob Metro. 34 thn. Anak 2, bini 1. #Lap_iler #KamiNaksir #TapiKamiPatahHati #PolisiGanteng," cuit pemilik akun twitter @itsdbee yang mencari tahu profil Arsya.

Arsya Melawan Teroris

Saat peristiwa baku tembak polisi dengan kelompok teroris, Arsya mengenakan kemeja hitam, celana panjang cokelat muda serta sepatu merk Adidas Tactical Camo yang senada dengan warna celananya.

Tak hanya itu, sebuah sling bag (tas selempang) juga menambah keren penampilan Arsya.

Dengan rambut klimis bergaya potongan pompadour, Arsya bersama tim Reskrimum Polda Metro Jaya dipimpin komandannya Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kombes Krishna Murti menjadi sorotan warga serta fotografer media massa.

Ketika dihubungi Liputan6.com, Arsya menanggapi komentar netizen yang memuji ketampanannya dan gaya stylishnya dengan biasa.

"Kan kita mau kerja, bukan ngeceng. Saat itu saya tidak berpikir harus berpenampilan seperti apa, yang saya pikirkan hanya mengamankan warga. Itu tugas saya," ujar Arsya kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.

Bahkan Arsya tak mempermasalahkan pemberitaan di media online serta postingan netizen yang sempat mengira namanya Rino Soedarjo, "Iya, baguslah orang nggak tahu (nama) saya. (Dinilai fashionable) Ampun deh..."

Profil Arsya

Arsya tercatat sebagai alumni Akademi Kepolisian Semarang angkatan 2003. Lima tahun belakangan, ia berdinas di Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebagai Kanit II Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) dan Kanit Resmob IV. Sebelum ke Ibu Kota, ia sempat ditugaskan di Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya.

Di lingkungan wartawan Polda Metro Jaya, Arsya dikenal sebagai polisi yang mudah bergaul dan ramah. Prestasinya di era kepemimpinan Kapolda Irjen Tito Karnavian adalah mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Cakung serta pembunuhan siswi SMP di Benhil.

Ia pun kerap melakukan penangkapan terhadap pelaku kejahatan jalanan seperti begal, penipuan dan kasus-kasus kriminal lainnya yang ditangani reserse.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya