Usai Bertemu JK, PKS Siap Kerja Sama dengan Pemerintah

Sohibul menyampaikan tidak ada tawar-menawar dalam pertemuan itu agar PKS masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Jan 2016, 12:02 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 12:02 WIB
Presiden PKS, Sohibul Imam.
Presiden PKS, Sohibul Imam. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan dari Presiden PKS Sohibul Iman, di rumah dinasnya, Jakarta. Sohibul mengatakan pertemuan ini merupakan bagian dari silaturahmi dengan tokoh-tokoh nasional.

"Ini silaturahmi lah, tokoh-tokoh nasional semua, ke tokoh politik, maupun juga ke pemerintah. Jadi ini bagian dari silaturahim, Insya Allah saya akan terus berlanjut silaturahmi dengan yang lain," kata Sohibul, Senin (18/1/2016).

Menurut dia, ada rencana berkunjung ke NU dan sejumlah tokoh politik.

Pertemuan Sohibul-JK berlangsung pukul 09.30 WIB dan selesai pukul 10.22 WIB. Sohibul menyampaikan tidak ada tawar-menawar dalam pertemuan itu agar PKS masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.

"Tidak ada sama sekali, kita tidak bicara masalah itu. Semuanya kita pembicaraan tentang persoalan-persoalan yang sedang dihadapi," tutur Sohibul.

"Intinya tadi adalah persoalan kebangsaan dan ini sifatnya jangka panjang. Bukan persoalan-persoalan yang tadi anda sampaikan masalah kabinet, sama sekali tidak disinggung," ungkap dia.

Dari hasil pertemuan tersebut, keduanya sepakat menilai masalah di Indonesia tidak mudah diselesaikan. Untuk itu, Sohibul menyatakan PKS siap bekerja sama dengan pemerintah.

"Kita sadar Indonesia ini besar, persoalannya juga banyak kita harus saling bekerja sama menimba pengalaman dan sebagainya," tegas Sohibul.

Menurut dia, JK menerima masukan-masukan dari partai yang dipimpinnya, terutama terkait masalah ekonomi dan paham radikalisme.

"Tentu kita bisa sharing saya banyak menimba pengalaman dari beliau, dan beliau juga menerima pandangan-pandangan PKS tentang masalah ekonomi, termasuk juga persoalan bagaimana munculnya radikalisme ini bagaimana kita menangkalnya," tandas Sohibul.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya