Liputan6.com, Mempawah, Kalimantan Barat - Warga Mempawah, Kalimantan Barat, berusaha mengusir sekelompok warga mantan anggota Gafatar. Pengusiran itu dipicu dugaan keterkaitan Gafatar dengan hilangnya sejumlah orang di berbagai daerah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (19/1/2016), permukiman mantan anggota Gafatar di Kampung Moton Panjang, Desa Antibar, Mempawah Timur, Senin kemarin (18 Januari 2016), didatangi ribuan warga. Mereka langsung mendesak ratusan mantan anggota Gafatar itu segera meninggalkan Moton Panjang.
Warga lokal khawatir orang-orang itu akan menyebarkan ajaran Gafatar kepada warga Mempawah dan sekitarnya.
Advertisement
Baca Juga
Namun, penghuni bersikeras mereka sudah terlepas dari Gafatar. Mereka memilih tinggal di Mempawah hanya untuk bertani.
Permukiman di Moton Panjang itu dihuni oleh 796 orang. 300 Orang di antaranya adalah mereka yang diusir dari rumah-rumah kontrakan di sekitar Kota Mempawah karena terindikasi anggota Gafatar.
Belakangan, Gafatar kerap dikaitkan dengan hilangnya sejumlah orang di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Lampung. Orang-orang yang hilang itu ternyata memang anggota atau pernah jadi anggota Gafatar.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, di antaranya mahasiswa, dokter, dan pegawai negeri.
Pemerintah sudah memastikan Gafatar adalah organisasi ilegal karena tidak terdaftar di Kementerian Dalam Negeri.