Jam Sholat Tahajud, Panduan Lengkap Waktu Terbaik untuk Ibadah Malam

Liputan6.com, Jakarta Sholat tahajud merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya dikabulkannya doa, diampuninya dosa, dan mendapatkan tempat terpuji di sisi Allah SWT. Salah satu kunci untuk mendapatkan keutamaan tersebut adalah dengan mengetahui jam sholat tahajud yang tepat.

Mengetahui jam sholat tahajud yang tepat sangat penting karena ada waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih utama daripada waktu lainnya. Waktu-waktu tersebut dikaitkan dengan pembagian sepertiga malam. Dengan mengetahui waktu-waktu ini, kita dapat merencanakan ibadah malam kita dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat maksimal dari sholat tahajud.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang jam sholat tahajud. Kita akan mempelajari pembagian waktu sepertiga malam, waktu terbaik untuk sholat tahajud, tata cara sholat tahajud yang benar, dan beberapa tips praktis agar kita dapat bangun dan melaksanakan sholat tahajud dengan khusyuk. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan kualitas ibadah kita.

Kita akan membahas berbagai aspek penting terkait sholat tahajud, mulai dari pengertiannya, waktu-waktu yang utama, tata cara pelaksanaannya, hingga tips dan trik agar kita dapat lebih mudah melaksanakannya. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan kita dapat lebih maksimal dalam menjalankan ibadah sunnah yang mulia ini. Simak informasi selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/3/2025).

Secara bahasa, tahajud berarti bangun dari tidur. Sedangkan menurut istilah, sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah bangun tidur.

Dalil tentang sholat tahajud terdapat dalam Al-Quran dan Hadits. Di dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman (QS. Al-Isra: 78): 'Dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.'

Banyak Hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan sholat tahajud. Salah satu hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan keutamaan sholat tahajud di sepertiga malam terakhir.

Sholat tahajud berbeda dengan sholat malam (qiyamul lail) meskipun keduanya dilakukan pada malam hari. Sholat tahajud khususnya dilakukan setelah bangun tidur, sedangkan sholat malam bisa dilakukan kapan saja di malam hari, bahkan sebelum tidur.

Konsep sepertiga malam dalam Islam membagi waktu malam menjadi tiga bagian yang sama. Pembagian ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan waktu-waktu sholat tahajud yang utama.

Sepertiga Malam Pertama (sekitar pukul 19.00 - 22.00): Waktu ini merupakan waktu yang baik untuk sholat tahajud. Setelah melaksanakan sholat Isya, dianjurkan untuk beristirahat sejenak sebelum melaksanakan sholat tahajud.

Sepertiga Malam Kedua (sekitar pukul 22.00 - 01.00): Waktu ini dianggap lebih utama daripada sepertiga malam pertama karena suasana cenderung lebih tenang dan sepi, sehingga lebih khusyuk dalam beribadah.

Sepertiga Malam Terakhir (sekitar pukul 01.00 - waktu subuh): Waktu ini dianggap paling utama untuk sholat tahajud. Banyak hadits yang menyebutkan keutamaan sholat tahajud di waktu ini.

Perlu diingat, waktu-waktu di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung lokasi geografis dan waktu sepanjang tahun. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan konsistensi dalam melaksanakan sholat tahajud.

Sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 01.00 hingga menjelang subuh) dianggap sebagai waktu paling utama untuk sholat tahajud. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW.

Salah satu hadits yang menjelaskan keutamaan sholat tahajud di sepertiga malam terakhir adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim: 'Setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia (Allah) pun berkata, 'Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang dia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa hingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?''

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya di sepertiga malam terakhir dan sangat mudah mengabulkan doa-doa mereka.

Untuk menentukan jam sholat tahajud terbaik, kita perlu menyesuaikan dengan jadwal sholat subuh di daerah masing-masing. Sebaiknya sholat tahajud dilakukan beberapa waktu sebelum masuk waktu subuh.

Pendapat ulama berbeda mengenai syarat tidur sebelum sholat tahajud. Sebagian ulama berpendapat bahwa sholat tahajud harus dilakukan setelah bangun dari tidur, sehingga disebut tahajud (bangun dari tidur).

Namun, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa sholat tahajud dapat dilakukan meskipun tidak tidur terlebih dahulu. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan melaksanakan sholat tersebut di waktu malam.

Perbedaan antara tahajud dan qiyamul lail terletak pada waktu pelaksanaannya. Tahajud dilakukan setelah bangun tidur, sedangkan qiyamul lail dapat dilakukan kapan saja di malam hari.

Bagi yang sulit bangun di malam hari, disarankan untuk berusaha mengatur pola tidur dan bangun secara bertahap agar dapat melaksanakan sholat tahajud.

Tidak ada batasan jumlah rakaat sholat tahajud yang pasti. Rasulullah SAW sering melaksanakan sholat tahajud dengan jumlah rakaat yang bervariasi.

Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat tahajud sebanyak 8-13 rakaat, termasuk sholat witir. Jumlah ini dapat menjadi acuan, namun kita dapat menyesuaikannya dengan kemampuan dan kondisi kita.

Yang terpenting adalah kesungguhan dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat tahajud, bukan jumlah rakaatnya.

Kita dapat melaksanakan sholat tahajud dengan jumlah rakaat genap, misalnya 2, 4, 6, 8, dan seterusnya, kemudian diakhiri dengan sholat witir (sholat ganjil).

Niat Sholat Tahajud:

اُصَلِّي سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala

Artinya: Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.

Setelah niat, lakukan takbiratul ihram, bacaan Al-Fatihah, surat pendek, rukuk, i’tidal, sujud, dan seterusnya seperti sholat fardhu lainnya. Dianjurkan membaca surat-surat panjang seperti yang biasa dilakukan Rasulullah SAW.

Setelah selesai sholat tahajud, disunahkan membaca wirid, dzikir, dan doa. Kemudian diakhiri dengan sholat witir.

Doa Setelah Sholat Tahajud:

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، أَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allahumma rabbana laka alhamdu anta qayyimus samawati wal-ardhi wa man fihinna, wa laka alhamdu anta malikus samawati wal-ardhi wa man fihinna, wa laka alhamdu anta nurus samawati wal-ardhi wa man fihinna, wa laka alhamdu anta al-haqqa wa wa’duka al-haqqu wa liqa’uka haqqun wa qaulika haqqun wal-jannatu haqqun wan-naru haqqun wan-nabiyyuna haqqun wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama haqqun was-sa’atu haqqun, Allahumma laka aslamtu wa bika aman-tu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khashamtu wa ilaika hakhamtu faghfir li ma qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asrartu wa ma a’lantu wa ma anta a’lamu bihi minni, anta al-muqaddim wa anta al-mu’akhir la ilaha illa anta, wa la hawla wa la quwwata illa billah.

Artinya: Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu. Engkaulah yang menegakkan langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engkaulah Raja langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engkaulah cahaya langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engkaulah yang benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga benar, neraka benar, para nabi benar, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam benar, dan hari kiamat benar. Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri, kepada-Mulah aku beriman, kepada-Mulah aku bertawakkal, kepada-Mulah aku kembali, karena-Mulah aku berjuang, dan kepada-Mulah aku mengajukan perkaraku. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang ku rahasiakan dan yang kupersaksikan, dan yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Membangunkan diri untuk sholat tahajud membutuhkan kedisiplinan dan usaha. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

Atur pola tidur yang teratur dan cukup. Tidur yang cukup akan membantu kita lebih mudah bangun di malam hari. 

Gunakan alarm atau pengingat di handphone. Pastikan alarm diletakkan di tempat yang mudah dijangkau dan suaranya cukup keras.

Berdoa sebelum tidur agar Allah SWT memudahkan kita bangun untuk sholat tahajud. Bacalah doa-doa yang memohon kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT.

Cari teman untuk saling mengingatkan. Saling mendukung dengan teman atau keluarga dapat meningkatkan motivasi dan konsistensi dalam melaksanakan sholat tahajud.

Sholat tahajud merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, dan waktu terbaik untuk menjalankannya adalah di sepertiga malam terakhir. Memahami waktu sholat tahajud yang tepat, beserta tata cara dan tips-tipsnya, akan membantu kita dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Semoga artikel ini dapat memberikan panduan yang bermanfaat bagi kita semua dalam melaksanakan sholat tahajud. Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam menjalankan ibadah ini dan menerima amal ibadah kita. Aamiin.