Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 8 tahun yang lalu, Presiden ke-2 Indonesia Soeharto mengembuskan napas terakhir setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. Dia wafat pada 27 Januari 2008 pada usia 87 tahun.
Soeharto yang dijuluki sebagai Bapak Pembangunan itu dimakamkan di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
Soeharto tak bisa diabaikan dalam sejarah Indonesia. Sejak 1967 sampai 1998, ia menjadi orang nomor 1. Pada 21 Mei 1998, ia mengundurkan diri sebagai presiden setelah Indonesia digoyang serangkaian demonstrasi mahasiswa.
Baca Juga
Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie alias BJ Habibie yang pernah menjabat sebagai menteri dan wakil presiden era Soeharto menyebut Soeharto sebagai salah satu orang yang paling berjasa dalam hidupnya.
"Pak Harto itu guru saya dan Pak Harto itu pahlawan saya," ucap Habibie di Jakarta Convention Center, Jakarta saat menghadiri Rapimnas Golkar, Sabtu 23 Januari 2016.
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu menambahkan, sudah mengenal Soeharto dari usia belia. Habibie pun menyebut terkesima dengan sifat Soeharto.
"Pak Harto itu bijaksana, rasional dan pendiam. Saya kenal sejak umur 13, Pak Harto itu ganteng dan pendiam," ujar Habibie yang kini berusia 79 tahun.
Advertisement
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK beberapa waktu lalu mengatakan, Presiden Soeharto adalah peletak dasar dari pembangunan di Indonesia. Soeharto, kata JK, melakukan pembangunan secara rinci dari tahap ke tahap. Namun demikian, sebagai manusia biasa, Soeharto tidak bisa lepas dari kesalahan.
JK mengenang, suatu ketika dirinya bertemu dengan Pak Harto. Menurutnya, sebagai seorang presiden sangatlan responsif. Ketika itu dirinya melaporkan kepada Pak Harto tentang tarif telepon yang tidak adil.
"Pak, tarif telepon di wilayah timur jauh lebih mahal. Padahal sama-sama pakai satelit. Teknologinya modern tapi tarifnya kolonial," ungkap JK. Tidak lama setelah pertemuan itu, menurut JK, tarif telepon langsung berubah.
"Pak Harto sangat responsif," ujar dia saat mengenang 90 tahun Soeharto pada 8 Juni 2011 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, salah satu keberhasilan Soeharto saat memimpin selama 32 tahun adalah kesuksesan program Keluarga Berencana (KB).
"Semenjak zaman Reformasi, kita seolah-olah menganggap semua yang ditinggalkan oleh Pak Harto itu 'barang haram'. Saya kira pandangan itu adalah sebuah kesalahan. Selain maju di pembangunan, Pak Harto juga sukses luar biasa mengembangkan program KB. Itu luar biasa," kata Ahok.
Ahok mengakui saat itu program KB telah dipromosikan, bahkan dirinya sampai hafal lagu "Mars KB".