WNA Tangkapan BNN Diduga Cuci Uang Sejak 3 Tahun Lalu

WNA ini diduga terkait dengan kelompok narkotika internasional yang ditangkap di Jepara, Jawa Tengah.

oleh Muslim AR diperbarui 29 Jan 2016, 17:11 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 17:11 WIB
20160129-Jumat Mencekam, BNN dan Polisi Bersenjata Tangkap Belasan WNA-Jakarta
Belasan Warga Negara Asing (WNA) yang berhasil diamankan BNN dan aparat kepolisian saat razia di kawasan Petamburan, Jakarta, Jumat (29/1). Diduga razia tersebut terkait kasus penggerebekan sabu ratusan kilogram di Jepara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Belasan warga negara asing (WNA) digelandang Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait jaringan narkoba internasional. Jaringan narkotika Pakistan ini diduga mencuci uang sejak 3 tahun lalu.

Hal tersebut diketahui BNN dari hasil penelusuran bersama PPATK.

"Kami menelusuri dengan PPATK juga, dan diketahui transaksi mereka aktif mulai 2013. Dari sana kami mengetahui jaringan Pakistan ini," ujar Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso di Petamburan, Jumat (29/1/2016).

Menurut dia, ada dugaan jaringan ini juga melakukan kejahatan lainnya, seperti penyelundupan, pemalsuan dokumen imigrasi, bahkan mendatangkan WNA ilegal ke Indonesia.

"Pihak Imigrasi akan mengembangkan kasus ini karena kami juga menemukan paspor palsu dan stempel palsu yang berkaitan dengan administrasi, yang membuat mereka  seolah legal tinggal di Jakarta," ujar Budi.

Sebelumnya, BNN dan Polda Metro Jaya menggerebek sejumlah tempat di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat. 14 Orang digelandang ke Imigrasi (sebelumnya disebut ke Polda Metro Jaya).

"Ini pengembangan kasus dari Jepara. Jaringan ini melakukan pencucian uang hasil penjualan narkoba yang salah satunya ditransfer ke pusat. Dalam pengembangan, kami menemukan kejahatan pemalsuan dokumen seperti paspor," kata Budi Waseso.

Belasan WNA tersebut tidak dapat menunjukkan dokumen resmi mereka.

Menurut dia, mereka diduga kuat terlibat dengan jaringan narkotika internasional Pakistan yang terungkap di Jepara, Jawa Tengah. Pada pengembangannya, belasan orang ini terlibat dalam pencucian uang dengan kedok perusahaan travel dan kargo.

"Modusnya melalui travel dan kegiatan pengiriman paket. Jadi mereka menjalankan kegiatan perusahaan travel dan pengiriman paket di Jakarta dari hasil penjualan narkotika," Buwas menjelaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya