Ketua DPR: Golkar Dukung Pemerintah Ikhlas Tak Terkait Menteri

Akom menuturkan, dengan mendukung pemerintah secara penuh, Partai Golkar ikut dalam pembangunan Indonesia.

oleh Devira PrastiwiTaufiqurrohman diperbarui 29 Jan 2016, 23:28 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 23:28 WIB
20160127-Usai Rapat Bamus, DPR Ungkap Beberapa Kesepakatan
Ketua DPR Ade Komarudin (tengah) didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan menyampaikan hasil rapat Badan Musyawarah DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/1). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR yang juga politisi Golkar Ade Komaruddin menyatakan, perubahan sikap politik partainya yang kini mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tersebut benar-benar tanpa syarat. Tak ada pembicaraan terkait jatah menteri.

‎"Kursi menteri enggak pernah dibicarakan," kata Ade Komarudin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Pria yang akrab disapa Akom ini pun menepis pernyataan salah satu politikus Golkar, Bambang Soesatyo yang tengah menyiapkan kader-kader terbaik Golkar untuk menjadi menteri bila diminta Jokowi.

"Dukung pemerintah ikhlas-ikhlas saja, lihat saja," ujar Akom.

Akom menuturkan, dengan mendukung pemerintah secara penuh, partai berlambang pohon beringin tersebut ikut dalam pembangunan Indonesia. Golkar tidak pernah meminta bahkan membicarakan kursi menteri dengan Jokowi.

"Karena dengan mendukung dan membantu pemerintah‎ untuk kesejahteraan rakyat. Kalau di Golkar gitu enggak ada omongan menteri," ucap Akom.

Kerja Lebih Baik

Akom dilantik sebagai Ketua DPR pada Senin 11 Januari 2016 menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri setelah terjerat kasus 'papa minta saham'. Sebagai pucuk pimpinan dewan, Akom ingin melakukan tugasnya dengan baik.

"Dewan ini punya pekerjaan yang baik, hasil kerja DPR setorkan kepada masyarakat. Saya cuma punya keinginan seperti itu," kata Akom.

Akom meminta agar tidak dipancing-pancing untuk berbeda pendapat dengan yang lain. DPR merupakan lembaga yang harus dijaga bersama juga.

"Saya sudah memikirkan bagaimana agar kita bisa bekerja di sini dengan nyaman. Dan semua itu dapat dilakukan dengan persuasif. Saya ingin semua dapat bekerja nyaman agar bisa maksimal," ucap Akom.

Akom merasa bertanggung jawab terhadap tugasnya karena gaji yang diterimanya berasal dari rakyat. Jika tidak bekerja dengan baik, maka lembaga legislatif itu akan mendapat sorotan dari publik.

"Wajar kalau kami dimaki-maki oleh masyarakat," ujar dia.

Terkait narkoba, Akom menilai perlu langkah tegas dalam memberantas kejahatan tersebut. Meski tak mudah, pemberantasan narkoba diyakininya harus tetap dilakukan demi menyelamatkan generasi bangsa.

"Perang melawan narkoba itu tidak mudah. Perang yang tidak mudah bagi saya adalah perang melawan narkoba dan terorisme," ucap Akom.

Tembak Bandar Narkoba

Akom menegaskan akan mendukung langkah petugas dalam melumpuhkan bandar narkoba. Namun begitu, penembakan terhadap para bandar harus sesuai prosedur.

"Kalau menurut aparat dan BNN itu dipandang tepat dan tidak melanggar peraturan, kita dukung penuh," kata Akom.

Akom menegaskan jika memberantas narkoba sangatlah tidak mudah. Perlu kerja sama semua pihak dalam memberantas peredaran benda haram itu.

"Sekali lagi semua langkah untuk memberantas narkoba secara dahsyat harus dilakukan oleh smua pihak, bukan hanya BNN. Seluruh masyarakat harus berpartisipasi dalam rangka memberantas narkoba," ucap Akom.

Jika memang perlu, seluruh instansi terkait dapat duduk bersama untuk membicarakan masalah tersebut. Ini perlu dilakukan pemerintah agar tidak dianggap melanggar HAM.

"Benar, bisa saja Kemenpolhukam, Komnas HAM, kepolisian, dan pihak-pihak terkait duduk bareng supaya nanti apa yang dilakukan oleh pemerintah tidak dituding dan mendapatkan tuduhan melanggar HAM. Jadi koordinasi dengan Komnas HAM saya kira itu penting," ucap Akom.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya