Liputan6.com, Jakarta - Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin mengaku penasaran dengan motif atau latar belakang dari pembunuhan perempuan 27 tahun itu. Dia tidak habis pikir, teman Mirna, Jessica Kumala Wongso kini telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mirna.
Edi yakin penyidik bekerja profesional dan memiliki alat bukti kuat sebelum menetapkan Jessica sebagai tersangka.
"Penetapan Jessica jadi tersangka kan dari polisi. Kita korban. Saya hanya bapak dari Mirna yang sudah meninggal. Saya sudah shock, sudah capek. Saya lihat secara logika, anak saya minum racun sianida di kopi yang dipesan J. Itu kan fakta yang ada, bahkan sekarang sudah tersangka," kata Edi di rumahnya di Sunter, Jakarta Utara, Senin 1 Februari 2016.
Menurut dia, keluarga masih merasa kehilangan atas kepergian Mirna. Kendati begitu, keluarga menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus ini kepada kepolisian.
Baca Juga
Terlebih, kata dia, ada beberapa pandangan yang justru mengaburkan kasus racun di kopi Mirna itu.
"Nah, sekarang kalau ada orang lain lagi, siapa? Masak tukang kopi? Bisa mati dong semua orang. Pelaku dari luar siapa? Saya hanya mengimbau ahli-ahli di bidangnya dari kriminolog, bahwa urusan kayak gini belum ada yang pasti. Yang pasti itu di pengadilan," tutur Edi.
Dia juga menegaskan keluarga tidak menaruh curiga kepada Hanny. Lantaran, Hanny datang bersama putrinya saat minum kopi di Kafe Olivier kala itu. Hanny juga lebih dikenal oleh keluarga Mirna daripada Jessica. Dia pun mengaku baru mengenal dan melihat Jessica saat di RS Abdi Waluyo.
"Yakinlah pelaku hanya tunggal, tapi dibikin ruwet saja ini. Hanny itu datang sama Mirna, kita mau tuduh apa? Hanny pernah main ke sini (ke rumah Mirna). Saya baru lihat Jessica di TKP Abdi Waluyo, di situ pertama saya lihat," ujar Edi.