PDIP Sering Dicap Jauh dari Agama, Ini Penjelasan Bamusi

Hamka Haq menyatakan, PDIP menjunjung nilai-nilai agama, terutama agama Islam.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Feb 2016, 02:05 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2016, 02:05 WIB
20160112-Megawati Pidato di Penutupan Rakernas PDIP-Jakarta-Faizal Fanani
Megawati Soekarnoputri bersama sejumlah pengurus PDIP saat penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Selasa (12/1/2016). PDIP melontarkan gagasan tentang pentingnya haluan negara dalam proses pembangunan jangka panjang Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sering disebut partai ideologi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kerap dicap partai yang jauh dari agama sebagai landasan dasarnya.

Namun, hal ini dibantah oleh organisasi sayap PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Ketua Umum Bamusi Hamka Haq menyatakan, PDIP menjunjung nilai-nilai agama, terutama agama Islam.

"Keberadaan Bamusi sebagai organisasi sayap PDIP untuk menjawab adanya opini miring terhadap PDIP. Ada tuduhan PDIP sebagai partai  tidak bersahabat dengan Islam. Ini bukti (Bamusi) PDIP bukan partai yang tidak bersahabat dengan agama-agama, terutama Islam," ujar Hamka di Mukernas Bamusi, Jakarta, Sabtu 27 Februari 2016 malam.

 



Menurut Hamka, tuduhan itu muncul setiap even politik seperti pemilu legislatif, pemilu presiden atau pilkada.

"Ini kewajiban kami menyampaikan pada masyarakat bagaimana Baitul Muslim ini berdiri," ujar Hamka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya