Pemkot Jakut: Tidak Ada PSK Kalijodo Daftar Alih Profesi

Dari tiga tawaran yang diajukan Pemkot Jakarta Utara, tidak ada satu pun PSK yang mendaftar untuk alih profesi.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 29 Feb 2016, 11:06 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016, 11:06 WIB
Pembongkaran Kalijodo
Kawasan Kalijodo dibongkar petugas. (Gempur M Surya/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara geleng-geleng kepala. Sebab, sampai hari pembongkaran Kalijodo, tidak ada Pekerja Seks Komersil (PSK) yang mendaftar untuk tawaran alih profesi.

"Kita kasih 3 pilihan, pulang kampung, rusun, atau alih profesi. Tapi sampai saat terakhir, belum ada juga eks PSK yang mendaftar untuk alih profesi. Sama sekali ini belum," kata Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, Senin (29/2/2016).

Dia melanjutkan, pihaknya juga tak habis pikir kepada warga eks Kalijodo yang memilih pulang kampung.

Sebab, kata Rustam, para warga yang memilih pulang kampung juga minim mendaftar. Padahal pihak Pemprov Jakarta sudah siap untuk memberikan full service kepada mereka yang pulang kampung.

"Yang pulang kampung juga kebanyakan pulang sendiri-sendiri saja. Padahal kalau daftar ke kita kan kita bisa bantu," ujar Rustam.
Sejumlah pekerja membongkar bangunan salah satu cafe di Kalijodo, Jakarta, Selasa (23/2). Eksekusi permukiman dan kafe di Kalijodo oleh Pemprov DKI Jakarta akan dilakukan 29 Februari mendatang. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Kawasan perjudian dan prostitusi Kalijodo hari ini resmi diratakan. Sebelumnya, kawasan ini adalah kawasan padat penduduk yang sebagian lokasinya dihiasi hingar bingar kehidupan malam.

Pembongkaran pun dilakukan setelah 3 surat peringatan dilayangkan pemerintah administrasi Jakarta Utara dan Barat.

Warga Kalijodo menerima surat peringatan pertama dari Pemprov DKI, hingga seorang pemuda mampu berbisnis dengan modal Rp 1 juta dan sampah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya