Wagub Djarot: TemanAhok Bukan Temannya Djarot

Ahok tak bisa lagi menggandeng Djarot Saiful Hidayat lantaran restu PDIP belum turun.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 07 Mar 2016, 19:04 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 19:04 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah meminta TemanAhok memasukkan nama Kepala BPKAD Heru Budi Hartono sebagai wakilnya pada Pilkada DKI Jakarta. Pasangan ini akan kembali meminta dukungan melalui TemamAhok agar dapat maju sebagai calon independen.

Dengan ini, Ahok sudah tidak bisa lagi menggandeng wakilnya, Djarot Saiful Hidayat untuk maju sebagai calon independen. Sebab, sampai saat ini restu dari PDIP belum juga turun.

Djarot mengaku tidak masalah dengan keputusan itu. Dengan begitu, tentu TemanAhok harus berupaya dari nol mengumpulkan dukungan. 

"Terserah itu monggo. Itu kan pemikiran TemanAhok, temennya Pak Ahok, bukan temennya Djarot. Enggak apa-apa," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Djarot tidak akan mengganggu proses yang tengah berjalan saat ini. Bagi mantan Wali Kota Blitar itu, setiap orang punya hak yang sama dalam mencalonkan diri.

"Ya berikan kesempatan lah. Monggolah. Itu hak beliau. Masing-masing orang punya hak," ucap Djarot.

Ahok sudah mengizinkan TemanAhok mencantumkan nama Heru dalam formulir dukungan calon independen. Mulai hari ini, TemanAhok mengumpulkan kembali dukungan untuk pasangan ini.

Sebenarnya sedari awal, Ahok sangat ingin duet dengan Djarot bisa kembali diteruskan pada Pilkada 2017. Hanya saja, rekomendasi dari PDIP paling cepat keluar pada April.

Sedangkan untuk mengisi kembali formulir dukungan independen lengkap, tidak cukup waktunya bila harus menunggu April. Terlebih pendaftaran independen ditetapkan pada Juli 2016.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya