Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Nurdin Halid mengaku tidak mempercayai statement Ketua DPR Ade Komaruddin yang menyebut tidak membaca isi surat perjanjiannya dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical yang beredar luas ke publik.
"Sekarang begini, masa ada petinggi negara tanda tangan sesuatu tak tahu isinya. Itu kan sama saja bodoh. Masa sebodoh itu menandatangani sesuatu yang sangat prinsip. Boleh saja tidak baca. Tapi sinyal tahu dong karena saya kasih tahu. Enggak usah ngeles lah," kata Nurdin saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/3/2016).
Nurdin mengaku tidak mempermasalahkan apakah pria yang akrab disapa Akom itu tidak membaca surat perjanjian bahwa dirinya tidak akan maju sebagai Ketua Umum Golkar jika telah menjabat Ketua DPR.
Advertisement
Baca Juga
"Baca tidak baca urusan dia. Tapi Seribu persen isinya dia tahu. Saya kasih tahu isinya, jadi Akom enggak usah ngeles. Mau jadi Ketum maju aja. Itu enggak jadi penghalang untuk maju. Tidak ada dalam AD ART," ujar dia.
Nurdin mengingatkan agar Akom konsisten atas janji yang telah dibuat sendiri. Sebab bukan tidak mungkin hal tersebut bisa merugikan dirinya sendiri.
"Dia memalukan diri sendiri. Masa Ketua DPR nandatangani sesuatu enggak baca. Bahaya itu bagi negara. Bagaimana kalau negara asing sodorkan surat dia tak baca, bisa bahaya negara ini," tandas Nurdin.
Sebelumnya beredar surat perjanjian Akom dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Dalam surat itu, Akom berjanji tidak akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar.