Pasien KIS Membeludak, Jokowi Perintahkan Tambah Daya Tampung RS

Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana mengatakan, hampir 90 persen warga yang sakit menggunakan KIS.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Mar 2016, 16:26 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2016, 16:26 WIB
Puas Melihat Cucu, Jokowi Pulang Diburu Pengunjung RS Solo
Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 16.10 WIB. (Reza Kuncoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Jawa Barat. Ia ingin tahu penerapan dan pelayanan Kartu Indonesia‎ Sehat (KIS) di rumah sakit itu.

‎"Saya hanya ingin melihat pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS di lapangan seperti apa," kata Jokowi, Kamis (17/3/2016).

Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana mengatakan, hampir 90 persen warga yang sakit menggunakan KIS dan mendapat layanan kamar kelas 3. Warga yang berobat pun tidak dipungut biaya.

Meski demikian, Jokowi melihat antrean pasien yang cukup banyak. Jumlah pasien tidak seimbang dengan daya tampung kamar di rumah sakit. Ia pun menginstruksikan penambahan.

"Semuanya tidak dipungut biaya. Problemnya hanya 1, IGD yang antre banyak, kamarnya tidak cukup, problemnya di situ," tu‎tur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Menurut saya, pelayanan baik. Tapi ruangan kurang. Ini perlu segera ditambah, meskipun rumah sakit ini dalam proses tambah 150 tempat tidur, tetap masih kurang," imbuh Jokowi.‎

‎Jokowi juga berkomentar mengenai iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang per 1 April akan mengalami kenaikan. Untuk kelas III menjadi Rp 30 ribu, kelas II menjadi Rp 42 ribu, dan kelas I menjadi Rp 80 ribu.

Dalam waktu dekat, Jokowi akan segera memanggil Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris untuk meninjau kembali kenaikan iuran tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya