Zulkifli Hasan: Pilkada DKI Jakarta, PAN Ikut Suara Rakyat

PAN sedang melakukan survei siapa yang akan dijagokan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Apr 2016, 06:44 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2016, 06:44 WIB
20160318- MPR Gandeng Netizen Sosialisasikan Empat Pilar- Zulkifli Hasan-Jakarta- Johan Tallo
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara di acara "Netizens Jogja Ngobrol bareng MPR RI" di Yogyakarta, Jumat (18/3/2016). MPR mengajak para Nitizen dan Blogger Indonesia untuk ikut serta mensosialisasikan 4 Pilar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) sedang mencari bakal calon untuk dimajukan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai berlambang matahari putih ini sedang melakukan survei siapa yang akan dijagokan dalam pesta demokrasi di Jakarta.

"Kita lagi survei, kira-kira akhir April lah. Yang jelas, kita ikut suara rakyat. Yang penting (calonnya) memiliki nilai-nilai sesuai dengan PAN," ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis 31 Maret 2016.

Pria yang karib disapa Zulhas itu menyebutkan, nama dari internal PAN ada Bupati Bojonegoro Suyoto, Wali Kota Bogor Bima Arya, pengusaha Sandiaga Uno, pakar hukum Yusril Ihza Mahendra, juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ia tak menampik berdasarkan hasil survei partainya, Ahok memiliki suara yang tinggi. Namun, hasil survei itu bisa kapan saja berubah.

"Metode survei itu kan ilmiah. Masih ada waktu setahun kurang. Itu (survei Ahok) akan jadi pertimbangan, pertimbangan utama tapi kombinasi dengan visi dan misi partai," tutur dia.

Zulkifli menegaskan, tidak benar adanya deparpolisasi karena Ahok maju independen. Sebab, dalam UU memang ada calon independen maju sebagai pimpinan kepala daerah.

"Parpol itu kan pilar demokrasi. Kalau nggak ada parpol gimana? Nggak mungkin kan. Tapi independen itu bukan deparpolisasi melainkan pilihan bagi publik, ada UUnya," kata dia.

Dia mengatakan ada bedanya antara orang yang memang antipartai politik dengan calon independen.

"Beda dengan orang yang antiparpol. Orang yang antiparpol itu antidemokrasi, itu orang yang tidak suka demokrasi. Beda lho ya antara independen dengan yang tidak suka demokrasi," Zulkifli Hasan menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya