Hari Terakhir Uji Penghapusan 3 in 1, Macet Masih Hantui Jakarta

Angka kemacetan meningkat hingga 24,35 persen.

oleh Audrey Santoso diperbarui 13 Apr 2016, 08:48 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 08:48 WIB
20160405- Hari Pertama Penghapusan 3 in 1 Jalan Sudirman Macet Parah-Jakarta- Johan Tallo
Imbas uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di Jakarta, sejumlah jalan nonprotokol pun macet parah, Jakarta, Selasa (5/4). Pasalnya, kendaraan di sejumlah jalan yang ada masuk kawasan 3 in 1 itu menjadi tak teratur. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Uji coba penghapusan 3 in 1 memasuki hari terakhir hari ini. Data dan pantauan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebutkan, penghapusan 3 in 1 menyebabkan kemacetan di ruas-ruas jalan protokol dan arteri.

"Dari hari pertama uji coba penghapusan ada peningkatan kendaraan di beberapa ruas jalan protokol," kata Kapala Sub Direktorat Penegakan Hukum Lalu Lintas, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Berdasarakan data dari Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta yang dikeluarkan Minggu 10 April 2016, penghapusan 3 in 1 menyebabkan angka kemacetan meningkat hingga 24,35 persen.


"Bahkan kemarin malam saja lalu lintas baru bisa cair pukul 22.00 WIB malam lebih. Biasanya pukul 21.00 malam saat ada 3 in 1 sudah mulai bisa terurai kemacetannya," kata Budiyanto.

Adapun beberapa titik kepadatan kendaraan selama uji coba penghapusan terjadi dari mulai ruas Slipi ke Semanggi, Antasari ke Patimura dan mengarah Bunderan Senayan, Sudirman-Thamrin di mana kemacetan bertambah karena ada proyek pembangunan MRT.

Peningkatan volume kendaraan paling parah terjadi di kawasan Semanggi arah Bundaran Senayan. Rencananya hari ini adalah evaluasi terkait nasib 3 in 1.

Meski demikian, Budiyanto tidak menampik adanya penurunan jumlah kendaraan yang melintas di beberapa ruas jalan, seperi di Jalan Rasuna Said, KS Tubun, dan Abdul Muis.

"Dari kepolisian sendiri berharap sebelum ada pengganti, 3 in 1 tetap diberlakukan," ujar Budiyanto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya