Din Syamsuddin Dirikan PIM, Embrio Partai Baru?

Meski saat ini berstatus sebagai ormas, tidak menutup kemungkinan PIM akan transformasi menjadi partai politik.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Apr 2016, 16:52 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 16:52 WIB
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin bersama 45 aktivis lainnya membentuk sebuah organisasi masyarakat (ormas).

Liputan6.com, Jakarta - Din Syamsuddin bersama 45 aktivis lain membentuk sebuah organisasi masyarakat (ormas) lintas profesi dan lintas agama untuk membantu masalah ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Nama ormas ini adalah Pergerakan Indonesia Maju (PIM).

"PIM ingin terlibat dalam aksi nyata di lapangan di berbagai bidang eksospolbud. Dapat kami sampaikan pergerakan Indonesia maju punya legalitas dengan status perkumpulan," kata Ketua PIM Din Syamsuddin, di Kantor CDCC, Jakarta, Senin (18/4/2016).

"Kami tak mau sekadar tambah jumlah ormas atau LSM, tapi galang kekuatan kemajemukan," tambah dia.

Selain Din, ada Wakil Ketua PIM yang dijabat pengamat politik Siti Zuhro. Kemudian, jabatan Sekretaris PIM dimandatkan kepada anggota BPK RI periode 2009-2014 Ali Masykur Musa.


PIM memiliki struktur serupa dengan partai politik, sementara baru terisi posisi dewan pengurus pusat. Untuk provinsi akan dicari 8 perwakilan dan di tiap kabupaten/kota dicari pula 17 perwakilan.

"Kami rencanakan deklarasi pada 29 Mei yang akan datang. Tempat masih dipikirkan," ujar Din.

Meski saat ini berstatus sebagai ormas, tidak menutup kemungkinan PIM akan transformasi menjadi partai politik.

"Kalau PIM jadi parpol terserah pada 45 orang ini, tapi kerja PIM sejak awal tidak diniatkan jadi parpol," tutur mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Ada 3 program utama yang akan dikerjakan PIM dalam waktu dekat. Pertama, mendirikan taman bacaan rakyat. Taman ini nantinya akan berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di tingkat bawah.

"Progam kedua, PIM berencana membangun desa mandiri energi.  Ketiga, kita juga ingin akselerasi program pengentasan buta aksara. Bangsa tidak maju kalau masih ada buta huruf," tandas Din.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya