Banjir Surut, Warga Bogor Mulai Bersihkan Lumpur

Pembersihan rumah warga melibatkan ratusan anggota pemadam kebakaran dan BPBD serta TNI/Polri.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Apr 2016, 09:29 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 09:29 WIB
Banjir Bogor
Warga Bogor mulai bersihkan lumpur akibat banjir

Liputan6.com, Bogor - Lumpur yang mengendap akibat banjir di rumah warga di kawasan Vila Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor mulai dibersihkan.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran bersama TNI/Polri serta warga terlibat dalam upaya pembersihan ini.

Petugas menyedot air dari Sungai Cikeas menggunakan mesin pompa dan mobil pemadam kebakaran lalu menyemprot ke setiap rumah warga yang tertimbun lumpur.

Kemudian lumpur disemprot kembali untuk dibuang ke saluran air yang mengarah ke Cikeas. Hal ini untuk menghindari saluran air semakin tersumbat.

Petugas juga mengangkat sampah-sampah sisa banjir yang tersangkut di sela-sela sudut rumah warga.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, pembersihan rumah warga melibatkan ratusan anggota pemadam kebakaran dan BPBD serta TNI/Polri.

"Kami melakukan penyemprotan dan membersihkan lumpur serta mengeluarkan sampah dari rumah mupun selokan," kata Budi, Jumat (22/4/2016).

Pembersihan, kata dia, dilengkapi dengan sejumlah peralatan khusus seperti motor pompa, pompa portabel, dan mobil pemadam kebakaran. Selain itu, juga menggunakan peralatan manual seperti cangkul dan alat penyerok lainnya.

Selain membersihkan rumah warga, tim BPBD juga disiagakan selama 24 jam sejak Kamis malam. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan jika air sungai kembali meluap.

"Kami pasang tenda untuk warga. Jadi ketika kembali diterjang banjir, mereka bisa langsung dievakuasi ke tenda," ujar Budi.

BPBD mencatat, banjir merendam ribuan rumah di 5 desa di 4 Kecamatan Kabupaten Bogor, sejak Kamis dini hari hingga malam.

Sejumlah daerah di Kecamatan Cileungsi yang terendam banjir yakni di Desa Jati Sari dengan ketinggian permukaan air mencapai 40-100 sentimeter.

Banjir yang disebabkan meluapnya air Sungai Cikarang itu mengakibatkan sekitar 55 rumah terendam. Bukan hanya rumah, luapan air kali juga merendam ruas jalan utama Transyogi.

Di Kecamatan Bojonggede, banjir terjadi di Desa Rawa Panjang dan Pabuaran dengan ketinggian air mencapai 50-60 sentimeter. Sedikitnya 34 rumah terendam banjir akibat meluapnya kali Cibeurem.

Banjir terparah terjadi di Vila Nusa Indah, Desa Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri. Meluapnya aliran Sungai Cikeas membuat lebih dari 1.000 rumah di 11 rukun warga (RW) terendam mulai dari 50 hingga 200 sentimeter.

Pada Kamis malam, banjir juga melanda Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup. Lebih dari 70 rumah warga terendam banjir hingga ketinggian mencapai 1 meter.

Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menyebabkan warga tidak bisa melalui ruas jalan yang menghubungkan Desa Tarikolot dengan Gunungsari.

Kemudian, warga terdampak banjir di Desa Bojong Kulur diperiksa kesehatan oleh tim medis dari Polres Bogor. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit yang ditimbulkan dari bakteri maupun virus.

Selain diperiksa kondisi kesehatan, korban banjir diberi antibiotik serta vitamin penguat sistem imun untuk mencegah penyakit oleh parasit seperti Leptospira yang banyak terkandung pada air seni tikus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya