Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan warga di Jalan Sri Gunting, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, terkepung banjir. Puluhan di antaranya sudah dievakuasi karena luapan air Sungai Siak makin tinggi naik ke daratan.
Sebagian korban bencana banjir sudah tidak bisa bertahan di rumahnya masing-masing sehingga meminta bantuan evakuasi kepada pihak terkait. Salah satu di antaranya Kantor Pencarian dan Penyelamatan atau SAR Pekanbaru.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Hingga Rabu tengah malam, 5 Maret 2025, evakuasi puluhan warga terus dilakukan. Bahkan pada Kamis pagi, permintaan pertolongan terus berdatangan kepada petugas SAR.
Kepala Kantor SAR Pekanbaru Budi Cahyadi menyebut sudah ada 63 warga dievakuasi ke tenda pengungsian. Paling tua berumur 79 tahun, sejumlah bayi berumur bulanan dan ibu hamil.
"Evakuasi ibu hamil, langsung dibawa ke rumah sakit," kata Budi, Kamis siang, 6 Maret 2025.
Evakuasi tidak hanya melibatkan petugas SAR saja melainkan kepolisian, TNI, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan warga setempat. Petugas bersiaga di lokasi banjir selama 24 jam memantau situasi.
"Kalau ada permintaan evakuasi biar bisa langsung dilakukan," kata Budi.
Jalan Sri Gunting, Kelurahan Sri Meranti, menjadi salah satu titik perparah banjir di Pekanbaru. Ketinggian air mencapai 1 meter karena luapan Sungai Siak yang jaraknya sangat dekat dengan perumahan.
Pemerintah setempat sudah mendirikan beberapa tenda pengungsian serta dapur umum di lokasi. Pemerintah berharap warga segera mengungsi ke tenda yang dipersiapkan mengingat cuaca di Pekanbaru masih berpotensi turun hujan.
Turunnya hujan dikhawatirkan membuat debit air Sungai Siak makin tinggi. Ditambah lagi sungai terdalam di Indonesia tersebut menjadi hilir beberapa sungai dari kabupaten lainnya yang juga tengah dilanda musibah banjir.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.