RSPAD Gatot Soebroto: Tak Ada Trauma pada 10 ABK yang Disandera

Kondisi mereka baik meskipun 36 hari disandera kelompok militan Abu Sayyaf.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Mei 2016, 14:02 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2016, 14:02 WIB
RSPAD
10 ABK sandra Abu Sayyaf masih menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Tim dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta Pusat memastikan, kondisi 10 anak buah kapal (ABK) korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf dalam keadaan sehat. Bahkan, kondisi psikologis semua ABK sangat baik meskipun 36 hari disandera.

"Tidak ada trauma yang kita dapat, sangat baik," kata Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Kolonel CKM Bambang Dwi HS di lokasi, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Tim dokter tidak hanya memeriksa kondisi psikologis 10 ABK kapal Brahma 12 korban penyanderaan Abu Sayyaf itu. Pemeriksaan fisik dan serangkaian tes laboratorium juga dilakukan dan hasilnya sangat baik.

"Hasil tim dokter kesehatan jiwa juga menyampaikan 10 ABK kondisinya juga dalam kondisi stabil dan tidak ada gangguan apapun," pungkas Bambang.

Data ini kemudian dikumpulkan dalam sebuah resume. Resume lalu diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri yang diwakili oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal untuk keperluan penyerahan korban kepada keluarga.

Sebanyak 10 WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina dibebaskan pada Minggu 1 Mei 2016. Mereka selama sebulan berada dalam 'cengkeraman' Abu Sayyaf setelah kapalnya dibajak di perairan Filipina.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pembebasan 10 WNI tersebut sukses berkat adanya diplomasi total, baik formal maupun informal. TNI yang turut melakukan tugas tersebut melakukan operasi di bawah Kementerian Luar Negeri.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya