Majelis Etik Munaslub Golkar Akan Menyidang Ade Komarudin di Bali

Menurut Lawrence, ada 3 jenis hukuman yang disiapkan untuk Ade Komarudin jika terbukti melanggar aturan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 12 Mei 2016, 09:13 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 09:13 WIB
20160311-Deklarasi Caketum Golkar, Ade Komarudin Bacakan 5 Ikrar-Yogyakarta
Sejumlah kader Golkar menghadiri acara deklarasi Ade Komarudin sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Golkar di kota Yogyakarta, Jumat (11/3). Ade membacakan lima poin ikrar yang disebutnya sebagai ikrar Pancakarsa. (Foto: Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin akan menjalani sidang etik hari ini. Rencananya, Ketua DPR itu akan disidang di Bali. Sebab sebagian besar petinggi dan kader Golkar sudah berada di Pulau Dewata itu untuk bersiap menghadapi musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

"Kalau tidak hari ini, besok. Kita tunggu situasinya. Rencananya sidang di Bali," kata Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Di Bali, kata Lawrence, anggota Komite Etik Munaslub Golkar akan rapat membahas temuan mereka berupa foto saat Ade Komarudin mengumpulkan pemilik suara di sebuah hotel di Jakarta.

Jika bukti-bukti itu benar, dia melanjutkan, maka pihaknya akan membentuk Majelis Kode Etik untuk menyidang dan menentukan sanksi yang akan diberikan kepada Akom.


"Mereka (majelis etik) yang akan memeriksa, menyidangkan dan memutuskan. Final dan mengikat," ujar dia.

Menurut Lawrence, ada 3 jenis hukuman yang disiapkan, yaitu ringan, sedang dan berat. Hukuman ringan berupa pemberian surat peringatan, hingga yang paling berat adalah diskualifikasi dari pencalonan ketum.

"Kita akan lihat berat ringannya berdasarkan fakta-fakta," kata dia.

Namun jika Ade Komarudin terbukti melakukan politik uang, Lawrence menegaskan, dipastikan majelis etik akan mencabut namanya dari pencalonan ketua umum.

Sementara anggota Tim Pemenangan Ade Komarudin, Bambang Soesatyo membantah adanya pertemuan tersebut, terlebih ada upaya suap untuk memenangkan Ketua DPR yang akrab disapa Akom itu.

"Tidak ada suap dan tidak ada pertemuan, saya jamin itu,"€Ž kata Bambang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya