Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 4 WNI yang telah bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta. Mereka sebelumnya diserahterimakan dari Otoritas Filipina pada Kamis 12 Mei 2016 siang dan diterbangkan ke Tarakan, Kalimantan Utara.
Pangkostrad Letjen Edy R mengatakan, saat pembebasan, WNI yang merupakan anak buah kapal (ABK) Tongkang Christy yang menarik Kapal TB Henry dalam kondisi baik.
"Kondisi baik, di rumah orang, kurang makan biasa itu," ujar Edy di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Edy menuturkan, dari awal operasi pembebasan sandera, pasukan TNI sudah disiapkan, hingga akhirnya 4 WNI dibebaskan.
Baca Juga
"Yang komunikasi adalah Presiden, memerintahkan menteri dan panglima. Saya adalah pelaksana. Perintahkan ambil, ya saya ambil," kata dia.
Dia menegaskan, penjemput empat anak buah kapal tersebut adalah TNI. Tidak ada dari perusahaan. "Serah terima dari pihak Filipina, dari pihak kita TNI, dan pihak-pihak lain saya tidak terlalu hiraukan, tugas saya adalah amankan," kata dia.
Dia mengakui ada dialog dalam penentuan tempat pembebasan, hingga akhirnya TNI yang menentukan lokasi pembebasan.
"Akhirnya saya yang tentukan tempat di koordinat ini. Nawacita adalah kehadiran negara untuk menyelamatkan warganya. Kan orang Indonesia hebat-hebat."
Edy mengatakan, TNI menggunakan 2 kapal yaitu KRI Surabaya dan Ajak untuk menjemput. "Kalau sampai KRI Surabaya turun, ya sudah hebat kita. Melindungi WNI. Kalau disandera kita keluarkan KRI itu," jelas Edy.