Jadi Sarang PSK, Puluhan Warem di Cileungsi Bogor Diratakan

Bangunan semi permanen dan permanen itu diduga kerap dijadikan tempat untuk pesta minuman keras dan prostitusi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Jun 2016, 21:06 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2016, 21:06 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Jadi Sarang PSK, Puluhan Warem di Cileungsi Bogor Diratakan (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bogor - Setelah tempat hiburan malam ilegal, petugas gabungan kembali membongkar puluhan warung remang-remang atau warem di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Sebanyak 50 warung remang-remang di Desa Cileungsi Kidul dan Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi diratakan petugas Satpol PP, kepolisian, dan TNI.

"Pembongkaran kali ini khusus untuk warem. Minggu kemarin kami sudah membongkar 19 tempat karaoke ilegal di wilayah Kemang," kata Kabid Pembinaan dan Pemeriksaan Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah, Sabtu (4/6/2016).

Menurut dia, bangunan semi permanen dan permanen itu diduga kerap dijadikan tempat untuk pesta minuman keras dan prostitusi.

"Banyak aduan dari masyarakat kawasan ini kerap dijadikan tempat maksiat. karena itu kita ratakan," kata dia.

Agus mengatakan, sebelum dilakukannya eksekusi, Satpol PP sudah berulang kali memberikan surat peringatan kepada para pemilik bangunan untuk membongkar sendiri bangunan mereka. Namun sampai peringatan ketiga, tidak indahkan mereka.

"Penertiban ini sesuai dengan komitmen bersama untuk memberikan rasa aman dan Kondusif bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa serta melakukan pengamanan berupa pencegahan penyakit masyarakat," kata dia.

Ia menambahkan, imbauan pembongkaran bangunan tak berizin tersebut sudah dilakukan sejak 2015. Bahkan sudah bukan rahasia umum cafe-cafe yang berada di dua desa itu jadi tempat mangkal pekerja seks komersial (PSK)

"Ya ini kelemahan kita. Tapi ke depan akan kita awasi lewat apartur di wilayah supaya tempat ini tidak dijadikan lagi warem atau tempat maksiat lainnya," ujar Agus.

Sementara itu terkait para muncikari yang membandel dan dan membuka usahanya kembali setelah penggusuran pihaknya berjanji akan mengawasinya dan ditindak tegas.

Sementara tidak ada perlawanan saat dilakukan pembongkaran yang berlangsung sejak Sabtu pagi hingga sore itu. Para pemilik warem terlihat pasrah sambil menyaksikan tempat usaha mereka dibongkar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya