Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengusulkan, agar pemerintah mempertimbangkan pemberian gelar pahlawan kepada Raden Kasman Singodimedjo.
Menurut Jazuli, Kasman Singodimedjo layak diberi gelar pahlawan, mengingat jasanya dalam perjuangan kemerdekaan RI, baik secara militer maupun secara politik.
Raden Kasman Singodimedjo adalah Jaksa Agung Indonesia periode 1945 sampai 1946, dan juga mantan Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II. Dia juga tercatat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang menjadi cikal bakal dari DPR.
"Kasman adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam perkembangan kesejarahan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tidak salah bila Kasman Singodimedjo mendapatkan gelar Pahlawan Nasional," ungkap Jazuli kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Selain itu, lanjut dia, sejak 1935, Kasman telah aktif dalam perjuangan pergerakan nasional.
"Bahkan pada 1938, Kasman Singodimedjo ikut membentuk Partai Islam Indonesia di Surakarta bersama KH Mas Mansyur, Farid Ma’ruf, Soekiman, dan Wiwoho Purbohadiwdjojo. Pada Muktamar 7 November 1945, Kasman terpilih menjadi Ketua Muda III Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)," ujar Jazuli.
Anggota Komisi I DPR ini menuturkan, dalam konteks kenegaraan khususnya pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Kasman menjadi komandan Pembela Tanah Air (Peta) Jakarta. Kasman, lanjut Jazuli, merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam mengamankan pelaksanaan upacara pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945.
"Kasman juga turut serta dan rapat umum Ikada (Ikatan Atletik Djakarta). Setelah proklamasi, Kasman pun diangkat menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)," ujar Jazuli.
Kasman juga dianggap berjasa dalam upaya perubahan Piagam Jakarta. Dialah yang menghapus tujuh kata yaitu kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
"Kasman Singodimedjo menjadi salah satu tokoh yang meyakinkan Ki Bagus Hadikusumo untuk menerima penghapusan kata dalam Piagam Jakarta tersebut, demi tercapainya Indonesia merdeka sebagai negara yang berdaulat, adil, makmur, tenang, tenteram, diridhoi Allah," papar legislator PKS dari daerah pemilihan Tangerang Raya ini.
Jazuli menyebutkan, dalam Pasal 1, 24 UU Nomor 20 Tahun 2009 telah jelas disebutkan bahwa Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia, atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa juga negara.
"Atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan, atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia," pungkas dia.
Karena itu, tegas Jazuli, secara resmi Fraksi PKS dengan bangga mengusulkan Raden Kasman Singodimedjo menjadi Pahlawan Nasional.
PKS Ingin Kasman Singodimedjo Jadi Pahlawan Nasional
Kasman Singodimedjo berperan dalam mengamankan pelaksanaan upacara pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945.
diperbarui 17 Jun 2016, 12:33 WIBDiterbitkan 17 Jun 2016, 12:33 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Wali Ditegur karena Uzlah dari Ingar-bingar Dunia, Kenapa? Gus Baha Ungkap Alasannya
Prabowo: Saya Mohon Sabarlah, Beri Kami Kesempatan Bekerja Sungguh-sungguh
Cara Membuat Risol Ragout yang Gurih di Rumah
Pesona Candi Ratu Boko, Destinasi Menarik untuk Liburan di Yogyakarta
Kaleidoskop 2024: Kembali Rajai Liga Champions, Real Madrid Petik Gelar ke-15 Sepanjang Sejarah
Resep Capcay Kuah Lezat, Solusi Mudah untuk Menu Sehat di Rumah
Resep Lauk Sehat Rendah Kolesterol yang Cocok untuk Berbuka dan Sahur
Manfaat Bunga Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Akses Jalan Menuju Wisata Sukabumi Kembali Tertimbun Longsor
Pesan Mbah Moen, Tingkat Iman Tertinggi Adalah Menerima Qada dan Qadar, Caranya Begini Kata Gus Baha
KPK Tidak Tutup Kemungkinan Periksa Megawati dalam Kasus Harun Masiku
5 Aktivitas Transfer Manchester United di Bursa Januari 2025: Siapa yang Pergi dan Datang?