Liputan6.com, Jakarta - Suryanti berlari sambil membekap anaknya di dada. Ia berteriak pada anaknya yang lain untuk menyelamatkan diri. Kebakaran di Kampung Bandan, RT 03 RW 02, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara itu terjadi begitu cepat.
"Sampai sini (jalan raya) apinya sudah besar," kata perempuan 45 tahun itu, menceritakan kebakaran pagi tadi yang merenggut semua hartanya, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Kebakaran yang menghanguskan 30 rumah itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Si jago merah beringas melalap bangunan yang berdekatan.
Api berhenti di musala, tak membakar bangunan di sebelah musala yang berangka kayu. "Cuma ngebakar atap doang, batasnya musala ini," kata Adi Sagara, yang rumahnya sudah jadi abu.
Dua pekan lagi Lebaran, namun 100 korban kebakaran kini hanya bisa meratapi nasib. Di tenda pengungsian yang didirikan di jalan dan depan ruko itu, mereka menangisi kehilangan harta bendanya. Cuma baju yang melekat di badan yang tersisa.
"Enggak tahu mau Lebaran ke mana, saya dari kecil di sini, kampung saya di sini. Lagian, mau Lebaran dengan apa? Udah habis semua," keluh Anggun.
Meski tak memakan korban jiwa, para korban kebakaran ini kebingungan. Segala jerih payah mereka bertahun-tahun habis seketika.
"Cuma abunya doang, sama satu kasur dan baju anak-anak, surat-surat berharga, KK, ijazah anak-anak, semua udah ludes," ucap Ahmad Suheri sambil menggosok-gosok tangannya yang hitam kena arang.
Kini, Ahmad hanya bisa mengais-ngais apapun yang bisa ia selamatkan dari puing rumahnya.
Sementara, di luar tenda pengungsian, anak-anak asyik bermain dan berlarian. Tapi mereka sesekali bertanya di mana mereka akan tidur.
"Kita nginep di mana mak?" tanya seorang anak kepada ibunya.
Rusaini, ibu dari anak itu terdiam. Ia menyuruh anaknya bermain. Ibu paruh baya itu masih bingung akan tinggal di mana malam ini. Sebab, posko pengungsian itu tepat berada di pinggir jalan dan hanya seadanya.
Kebakaran di Kelurahan Ancol menghanguskan 30 rumah atau sekitar 47 kepala keluarga. Para korban masih mengais sisa-sisa kebakaran dan berharap ada yang bisa diselamatkan dari rumah mereka, seperti perhiasan dan barang berharga lainnya.
"Enggak mikir Lebaran lagi, yang penting bisa tidur malam ini, makan besok juga mau pakai apa. Dagangan saya habis," ucap seorang pria, yang mengumpulkan botol minuman di warungnya yang sudah jadi arang.
Nestapa di Balik Kebakaran Ancol
Di tenda pengungsian yang didirkan di jalan dan depan ruko itu, mereka menangisi kehilangan harta bendanya.
diperbarui 22 Jun 2016, 18:25 WIBDiterbitkan 22 Jun 2016, 18:25 WIB
Di tenda pengungsian yang didirkan di jalan dan depan ruko itu, mereka menangisi kehilangan harta bendanya. (Gempur M Surya)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Kontraksi Otot: Mekanisme, Jenis, dan Fungsinya dalam Tubuh
7 Potret Menggemaskan Rayyanza Saat di TPA, Punya Banyak Teman Mengaji
Tesla Hadirkan Model Y Juniper ke Pasar AS dengan Sederet Fitur Canggih
7 Potret Mesra Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Sedang OTW Jadi Mama-Papa Muda
Banjir Berulang di Bandar Lampung, Begini Kritik Anggota DPR RI
Cara Beli Jersey Timnas Indonesia 2025
12 Resep Ayam Fillet Lezat dan Mudah Dibuat, Penuh Kreasi Menggugah Selera
Hasil Indonesia Masters 2025: Kehilangan Fokus, Ana/Tiwi Terhenti di Perempat Final
15 Resep Smoothies Sehat dan Lezat Kaya Nutrisi untuk Menyegarkan Hari
Film dan Series yang Disutradarai Umay Shahab Hingga Sukses di Box Office, Transformasi Karier Menakjubkan
Bukan Cuma di Tangerang, SHGB di Laut Juga Ditemukan di Sidoarjo, Luasnya Capai 656 Hektare
Arti Tantrum dalam Bahasa Gaul: Penjelasan Lengkap dan Cara Mengatasinya