Ahok Anggap Biasa Sindiran Mendagri Soal Macet Jakarta 'Indah'

Ahok akui kemacetan karena beberapa pembangunan Jakarta yang tengah berlangsung.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Jun 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 11:45 WIB
20160606-Beginilah Rupa Kemacetan Jakarta di Hari Pertama Puasa
Kendaraan terjebak macet jelang jam berbuka puasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (6/6).Kemacetan juga dikarenakan sejumlah perkantoran di Jakarta memulangkan karyawannya lebih awal. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-489 Kota Jakarta di DPRD DKI kemarin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kembali menyindir Ahok.

Kali ini soal kemacetan Jakarta yang disebut sebagai salah satu 'keindahan' Ibu Kota. Menurut dia, butuh waktu berjam-jam hanya untuk menempuh perjalanan pendek

"Hari-hari ini, Jakarta begitu indah. Tanpa tambahan anggaran, tanpa persiapan dari Dinas Tata Kota, Jakarta kalau pagi dan sore itu indah sekali," ujar Tjahjo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (22/6/2016).

Menanggapi sindiran Tjahjo, Ahok menyatakan sindiran itu biasa saja. Saat ini pihaknya tengah berusaha mengatasi kemacetan, salah satunya rencana membangun 12 jalan layang.

"Biasalah, Pak Tjahjo teman, memang biasa begitu. Kan kami sudah melaporkan, kami akan bangun banyak jalan layang. Tahun ini kami akan buat 9 atau 12 lagi," kata Ahok.

Selain jalan layang, pihaknya juga mengebut sterilisasi jalur Transjakarta untuk jalur evakuasi, pengerjaan Light Rapid Transit (LRT), dan transportasi masal lain seperti MRT.

Ahok menyadari, proyek-proyek pembangunan itu tentu bakal bikin macet, namun apabila sudah selesai, maka akan mengurai macet Ibu Kota.

Namun, lanjut Ahok, penyebab lain kemacetan adalah pertumbuhan mobil dan sepeda motor setiap harinya.

"Satu hari yang daftar mobil baru itu ada sekitar 300-400 mobil, motor bisa sampai 800 setiap hari. Setiap hari ada motor dan mobil baru seribu kira-kira," kata Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya