Liputan6.com, Jakarta Ditagih janji terjun dari Monas, Habiburokhman berkata, "Klaim 1 juta KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu-satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah TemanAhok sendiri," ujar Habiburokhman.
Namun, Ahok enggan menagih janji Habiburokhman yang akan terjun dari Monas.
Baca Juga
Sejumlah netizen yang merasa gerah, membantu Ahok untuk menagih janji Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra itu dengan meme-meme lucu yang bikin ngakak.
Advertisement
Hingga malam hari ini berita tersebut berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Kamis (23/6/2016).
Berita lain yang tak kalah populer adalah cerita TemanAhok soal berita besar dalam 14 jam ke depan dan tuduhan dari mantan TemanAhok yang menyatakan TemanAhok membuat kebohongan publik.
Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top News:
1. Meme Habiburokhman Terjun dari Monas Bikin Ngakak Netizen
Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, pernah berjanji akan terjun dari Monas bila TemanAhok dapat mengumpulkan KTP dukungan mencapai 1 juta.
"Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman.
Berkat TemanAhok, kini target tersebut tercapai untuk meloloskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melaju lewat jalur perseorangan atau independen pada Pilkada DKI 2017 mendatang.
Namun, Habiburokhman belum mau menunaikan janjinya terjun dari Monas karena tak percaya dengan data TemanAhok.
"Klaim 1 juta KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu-satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah TemanAhok sendiri," ujar Habiburokhman.
Sontak meme-meme yang dibuat netizen pun meramaikan media sosial dan menagih janji Habiburokhman untuk berani terjun bebas dari puncak Monas.
2. Nyanyian KTP Bodong Mantan TemanAhok
 TemanAhok kembali menghadapi ujian. Tes kali ini berasal dari perkumpulan mantan TemanAhok.
Mereka menuduh TemanAhok melakukan kebohongan publik. Seorang mantan TemanAhok, Paulus Romindo yang merupakan penanggung jawab (PJ) KTP di Kelurahan Kamal itu mengaku bukan relawan, melainkan bekerja untuk TemanAhok dari Juni 2015 hingga Mei 2016.
Dia mengaku bergabung ke TemanAhok seperti bekerja di perusahaan. Selama hampir setahun bekerja harus ada target yang dipenuhi.
Karena tak ingin Rp 500 ribu hilang bila target 140 KTP tak terpenuhi, sebagian besar dari 152 PJ di Jakarta itu memanipulasi KTP dengan cara barter dengan kelurahan lain. Ia bahkan menyebut tidak ada data KTP yang benar.
Sekumpulan eks TemanAhok yang menyebut bahwa raihan 1 juta KTP sebagai kebohongan mengklaim kelompok mereka bukan barisan sakit hati karena dipecat oleh pengurus pusat TemanAhok.
3. Cerita TemanAhok soal 'Berita Besar dalam 14 Jam ke Depan'
Relawan TemanAhok dikejutkan dengan pernyataan lima rekannya, melalui konferensi pers pagi tadi ‎di restoran kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam konferensi tersebut, lima mantan relawan TemanAhok itu mempertanyakan satu juta KTP yang terkumpul dan dana yang dimiliki pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sementara, seorang pendiri TemanAhok, Singgih Widiyast‎ono, mengatakan lima orang yang melakukan konferensi pers pagi tadi tak banyak tahu soal TemanAhok.
"Mereka tidak banyak tahu di internal kami, karena bukan pengurus inti. Mereka juga ketahuan melanggar dan tidak tahu perkembangan," tegas Singgih.
Hal itu terbukti dari perkataan seorang politikus yang menyebutkan, bakal ada berita besar soal TemanAhok dalam 14 jam ke depan, pada Selasa 21 Juni malam.