Terluka Akibat Jakmania, Brigadir Hanafi Kehilangan Mata Kirinya

Tim medis telah mengizinkan Brigadir Supriyadi pulang, karena lukanya berangsur membaik.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 29 Jun 2016, 15:29 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 15:29 WIB
Polisi, Gas Airmata, Suporter Persija, TSC2016ID
Penggunaan gas air mata dalam kericuhan yang melibatkan oknum The Jakmania di Stadion GBK (24/6/2016) sudah sesuai prosedur. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta - Akibat ulah segelintir suporter Persija Jakarta atau Jakmania, Brigadir Hanafi mengalami luka serius. Anggota Brimob Polda Metro Jaya itu dikeroyok saat mengamankan laga Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat malam 24 Juni lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, kondisi kesehatan Brigadir Hanafi yang sempat kritis di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur itu berangsur membaik.

Kini Brigadir Hanafi dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, untuk menjalani operasi akibat luka parah di bagian mata dan wajahnya.

"Kemarin jam 5 sore sudah dievaluasi oleh RSPP. Mata kirinya diangkat karena sarafnya putus, kemudian mengering, otomatis harus diangkat," kata Awi di Mapolda Metro Jaya‎, Rabu (29/6/2016).

Awi menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah Jakmania, saat menyaksikan laga tim kesayangannya. Apalagi, yang menjadi korban adalah polisi yang menjaga kelancaran jalannya pertandingan Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC.

"Dengan berat hati anggota kita harus kehilangan mata kirinya," ucap dia.

Sementara, korban lain akibat kericuhan Jakmania yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati adalah Brigadir Supriyadi. Namun, tim medis telah mengizinkan dia pulang, karena lukanya berangsur membaik.

‎"Yang lain masih penyembuhan saja. Tinggal anggota kita, lalu lintas dan Sabhara Polres Jakarta Pusat yang kemarin jarinya patah. Lalu anggota lalu lintas yang dadanya sesak, itu masih nyeri," jelas Awi.

Kerusuhan suporter saat pertandingan Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC ini pecah, saat pertandingan memasuki menit ke 81. Kericuhan tersebut merupakan buntut dari kekalahan Persija Jakarta atas gol tunggal Sriwijaya FC.

Kondisi chaos juga dipicu ulah seorang suporter yang melompati pagar pembatas, dan memaksa masuk ke lapangan. Aksi itu kemudian diikuti suporter lainnya. ‎

Bahkan, beberapa suporter terlibat bentrok dengan personel kepolisian yang berjaga. Kendaraan polisi juga tak luput dari amukan massa Jakmania.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya