Liputan6.com, Bandung - Setiap mudik, jalur selatan di ruas Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, selalu sesak dengan kendaraan yang hendak menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Setelah Nagreg, kepadatan terjadi di jalur menuju Tasikmalaya. Jalur ini merupakan jalur utama di Selatan yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Lantas apakah tidak ada jalur alternatif?
Jawabannya, ada. Yaitu dengan melintasi jalur menuju Garut, lalu ke Singaparna, hingga kemudian Tasikmalaya. Pada kenyataannya jalur alternatif ini tak banyak dilirik pemudik. Mereka memilih jalur utama dan bermacet-macetan. Â
"Susah sekali buat kami mengarahkan pemudik untuk melalui jalur alternatif. Memang agak sedikit kami paksakan ketika buka-tutup, ya mereka enggak bisa lewat jalur ini. Tapi enggak jarang ada yang maksa," ucap seorang petugas lalu lintas di Lingkar Nagreg, Sabtu 2 Juli 2016.
Bukan tanpa alasan para pemudik enggan untuk menggunakan jalur alternatif ini. Tim Mudik Liputan6.com pun melakukan penelusuran dan meninjau langsung situasi jalur alternatif Tasikmalaya.
Alasan pertama yang dapat menjawab itu adalah jaraknya yang lebih jauh jika dibandingkan jalur utama. Jalur Tasikmalaya melalui Garut-Singaparna ternyata 15 kilometer lebih jauh dibandingkan dengan jalur utama yang melalui Limbangan.
Selain itu, medannya cukup ekstrem. "Kami pemudik harus ekstra hati-hati. Jalur ini memiliki jalan yang menanjak, menurun, dan berkelok-kelok. Tapi sepi, lancar. Sama sekali enggak ada hambatan," ujar Arman, pemudik asal Jakarta yang akan menuju Purwokerto.
Meski demikian, pelayanan petugas lalu lintas selalu siap 24 jam di berbagai titik. Hampir di setiap pertigaan dan perempatan, dengan mudah ditemui pos pengamanan mudik Lebaran. Jadi tidak perlu takut untuk tersesat.
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Alasan Jalur Alternatif Tasik via Singaparna Kurang Diminati
Tim Mudik Liputan6.com pun melakukan penelusuran dan meninjau langsung situasi jalur alternatif Tasikmalaya.
diperbarui 03 Jul 2016, 11:19 WIBDiterbitkan 03 Jul 2016, 11:19 WIB
Papan penunjuk arah yang dipasang di Simpang Nagreg, Jawa Barat, Sabtu (2/7). Polisi memberlakukan sistem rekayasa lalu lintas untuk menghindari kemacetan yang menuju ke Garut dan Tasik. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kegembiraan Santri Garut usai Guru Ngajiyang Dituduh Melakukan Pengeroyokan Divonis Hukuman Percobaan
Turis Singapura Dilecehkan Saat Malam Tahun Baru di Braga Bandung, Pelaku Masih Diburu
350 Kata Bijak untuk Diri Sendiri yang Memotivasi dan Menginspirasi
Keluarga Minta Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Dihukum Berat
Tujuan LBB: Mewujudkan Perdamaian dan Keamanan Dunia
Demi Gelandang Finlandia, 2 Klub Papan Bawah Liga Inggris Saling Sikut di Bursa Transfer Januari 2025
Polda Sulut Beber Angka Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang Tahun 2024
Sinopsis Film Korea Escape di Vidio, Sajikan Perpaduan Thriller dan Aksi Menegangkan Lee Je Hoon
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Electric PLN Terlalu Tangguh untuk Yogya Falcons
PPN 12% Hanya Berlaku untuk Barang Mewah, jadi Hadiah Tahun Baru bagi Pengusaha
Kisah Abu Jahal dan Orang Jahiliyah Libur Maksiat di Bulan Rajab, Kenapa?
Memahami Tujuan Kuliah: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa