Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut berpatroli di perairan sekitar Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah jelang eksekusi mati jilid III. Sebuah kapal lengkap dengan senapan hilir mudik di perairan itu.
Sejumlah petugas berseragam loreng biru berdiri geladak dan buritan. Pengamanan di Dermaga Wijaya Pura Cilacap juga diperketat.
Baca Juga
Pantauan Liputan6.com, Rabu (27/7/2016) pagi, kawasan Dermaga Wijayapura ditutup portal, tepat di pertigaan jalan menuju pelabuhan dan pemukiman warga. Portal dipasang 100 meter dari pintu Dermaga Wijaya Pura.
Advertisement
Akses masuk hanya diberikan kepada petugas keamanan, wartawan dan warga Nusakambangan. Namun, kendaraan tidak boleh memasuki kawasan ini, kecuali yang diizinkan.
Sementara, sejumlah perlengkapan untuk memandikan jenazah sudah diseberangkan ke Nusakambangan. Keluarga terpidana mati juga terlihat sudah masuk ke Nusakambangan.
Meja dengan lebar sekitar 80 sentimeter dan panjang 200 cm telah memasuki Dermaga Wijayapura. Perlengkapan jenazah ini diangkut dengan truk. Peralatan ini masuk ke Dermaga Wijayapura Cilacap pukul 09.30 WIB, Rabu (27/7/2016).
Selain itu, genset juga sudah masuk ke Dermaga Wijaya Pura. Selang tidak berapa lama, salah satu keluarga terpidana mati masuk ke Penjagaan Dermaga Wijayapura. Mereka diangkut menggunakan kendaraan minibus, berkecapatan tinggi.
Kepala Bagian Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro Wasono mengatakan mulai hari ini kawasan Dermaga Wijayapura steril. Ini agar tidak mengganggu proses perjalanan kendaraan dari atau ke Dermaga Wijayapura.
Selain itu, penjagaan dilakukan untuk mencegah gangguan dalam proses eksekusi mati.
"Ada sekitar 1.500 personel yang mengamankan dan sekaligus, sebagai regu tembak dalam eksekusi mati. Sterilisasi ini, untuk mengamankan jalur perparkiran dan sebagainya, kalau waktu persisnya kita belum tahu kapan untuk eksekusinya," kata Bintoro di Dermaga Wijaya Pura.
Selasa 26 Juli 2017 malam, puluhan personel Brimob masuk ke Nusakambangan Cilacap. Rabu subuh, Barracuda pun sudah berada di sana.