Lokasi Penggerebekan 6 Terduga Teroris Batam Masih Mencekam

Warga sekitar tak menyangka ada tetangganya yang terlibat terorisme.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 06 Agu 2016, 22:09 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2016, 22:09 WIB
Teroris batam
Warga sekitar tak menyangka ada tetangganya yang terlibat terorisme. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Batam - Densus 88 Antiteror telah menangkap enam terduga teroris di RT 07 RW 08, Kelurahan Baloi Permai, Kecamatan Batam, Kepulauan Riau. Mereka diduga terkait Bahrun Naim yang tergabung ISIS di Suriah.

Namun, penangkapan itu kini menyisakan ketakutan bagi warga setempat. Suasana mencekam masih menyelimuti warga, pascapenggerebekan terduga teroris itu.

Baju yang masih menggantung di teras rumah disertai garis polisi yang melilit pagar dan pintu rumah terduga teroris Gigih Rahmat Dewa, turut menambah suasana semakin mencekam di kompleks tersebut.

"Setiap orang yang datang saya tanda tanya, siapa dan dari mana," ujar Sinar, tetangga terduga teroris kepada Liputan6.com, Batam, Sabtu (6/8/2016) malam.

Perempuan 45 tahun menuturkan, setiap ada orang yang mendatangi kampungnya, dia selalu dihinggapi rasa waswas dan ketakutan. Terkadang, baru bisa merespons setelah mengetahui identitasnya.

"Kadang saya mengira orang yang datang paling tidak polisi atau wartawan," ujar Sinar.

Gigih memang sudah lama tinggal di kampung tersebut, sejak dia masih lajang. Namun setelah menikah, sang kakak pulang kampung.

"Awalnya, dia ikut bersama abangnya. Setelah abangnya pulang ke Solo, kemudian menikah rumahnya ini dibelinya," ujar Sinar sambil menunjuk rumah Galih.

Sinar tidak menyangka Gigih terlibat jaringan teroris, sebab yang ia kenal Gigih adalah sosok yang ramah dan santun.

"Emang sih sosok yang ramah kalau ketemu, sama seperti istrinya juga kerja," kata dia.

"Istrinya sekarang lagi hamil, untuk anak pertama baru 1,3 bulan. Keberadaan dia tidak tahu, setelah suaminya ditangkap," Sinar menambahkan.

Warga lainnya, Jumiatun, mengaku tidak menyangka ada tetangga yang menjadi terduga teroris. Namun, dia tidak mengetahui saat penangkapan Gigih.

"Saya tidak menyangka di kompleks ini ada teroris, saat penggerebekan tidak mengetahui persis karena lagi kerja," kata perempuan 35 tahun itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya