Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut, pelaku percobaan bom bunuh diri (bomber) di Gereja Katolik St Yoseph, Medan, Sumatera Utara yaitu IAH tidak terkait dengan jaringan manapun. Namun, kata Tito, IAH memiliki kontak langsung dengan Bahrun Naim.
"Pelaku atas nama Ivan Hasugian. Dia adalah tipologi self radicalization. Jadi radikalisasi sendiri belum tergabung dalam jaringan atau network apapun di Indonesia. Tapi dia memiliki kontak langsung dengan Bahrun Naim, yang ada di Syria," ungkap Tito saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (5/9/2016).
Baca Juga
Dia menuturkan, Bahrun Naim terkait dengan bom di Mapolresta Solo serta percobaan bom di Surabaya. Kontak langsung ini merupakan fenomena baru.
Advertisement
"Ada kontak langsung IAH dengan Bahrun Naim. Ini fenomena baru. Lone wolf dengan merekrut anak di bawah 18 tahun yang merakit bom sendiri dan melakukan sendiri," ucap mantan Kepala BNPT ini.
Namun, lanjut Tito, bom yang dibawa oleh IAH di dalam ransel dan diledakkan, meledaknya tidak sempurna sehingga hanya mengeluarkan api.
"Dan kemudian dia (IAH) mengeluarkan senjata tajam yang sudah dibawa, menyerang pastor dan terkena tangannya. Namun berhasil dilumpuhkan jemaat saat itu. Kita sudah melakukan pengembangan," jelas Tito.
Pada Minggu 28 Agustus 2016, Ivan menggemparkan Medan. Dia membawa ransel berisi bom rakitan ke Gereja Santo Yosep sekitar pukul 08.00 WIB. Bom yang dibawanya berdaya ledak rendah. Saat itu, bom buatan Ivan hanya mengeluarkan percikan api.
Selanjutnya, dia mengeluarkan senjata tajam dan menyerang Pastor Albert S Pandingan. Ivan langsung diamankan para jemaat yang melihat aksinya.