Bom Bunuh Diri Meledak di Antrean Pengambilan Gaji Bank Afghanistan, 5 Orang Tewas Termasuk Antek Taliban

Tujuh orang juga dilaporkan terluka dalam serangan ledakan bom yang menargetkan antrean orang yang sedang menunggu untuk mengambil gaji dari sebuah bank di Kota Kunduz, ibu kota Provinsi Kunduz, Afghanistan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Feb 2025, 10:07 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 10:07 WIB
Ilustrasi ledakan bom di bus yang melanda ibu kota Kabul, Afghanistan pada Sabtu 6 Januari 2024 pagi. (Foto AP/Rahmat Gul)
Ilustrasi ledakan bom di Afghanistan. (Foto AP/Rahmat Gul)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kunduz - Ledakan bom dilaporkan terjadi di Afghanistan dan menewaskan sejumlah orang.

"Seorang pembom bunuh diri menewaskan lima orang termasuk pasukan keamanan Taliban pada hari Selasa (11/2/2025) dalam sebuah ledakan di luar sebuah bank di Afghanistan utara," kata polisi seperti dikutip dari AFP, Rabu (12/2/2025).

Tujuh orang juga dilaporkan terluka dalam serangan ledakan bom bunuh diri yang menargetkan antrean orang yang sedang menunggu untuk mengambil gaji dari sebuah bank di Kota Kunduz, ibu kota Provinsi Kunduz.

"Seorang pembom bunuh diri, yang memiliki alat peledak rakitan, meledakkan dirinya sendiri," kata Jumadin Khaksar, juru bicara polisi untuk provinsi Kunduz.

Menurut keterangan Jumadin Khaksar, warga sipil, pegawai negeri sipil dan anggota pasukan keamanan Taliban termasuk di antara mereka yang tewas.

"Komando Kepolisian Provinsi Kunduz bekerja sama dengan organisasi terkait untuk menemukan pelaku insiden tersebut dan membawa mereka ke pengadilan," jelas Jumadin Khaksar.

Laporan tribune.com.pk menyebutkan sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Selasa ((11/2) itu.

Sebelumnya diketahui bahwa pada Maret 2024 lalu, seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya tiga orang ketika ia meledakkan bom di luar sebuah bank di kota selatan Kandahar, dalam serangan yang diklaim oleh cabang regional ISIS.

Adapun jumlah ledakan bom dan serangan bunuh diri di Afghanistan telah menurun drastis sejak Taliban mengakhiri pemberontakan mereka setelah merebut kekuasaan pada Agustus 2021, menggulingkan pemerintah yang didukung AS.

Kendati demikian, sejumlah kelompok bersenjata — termasuk ISIS — tetap menjadi ancaman.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya