Liputan6.com, Garut - Ratusan korban banjir bandang Garut masih bertahan di posko pengungsian Markas Korem Tarumanagara. Kendati bantuan makanan dan pakaian mencukupi, para pengungsi mulai tak betah hidup berdesakan dalam satu atap.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (30/9/2016), tidur berjajar berhimpitan jadi pemandangan lazim. Sebanyak 170 orang pengungsi masih bertahan. Tak banyak aktivitas yang bisa mereka lakukan selain menanti jatah makan setiap hari.
Warga berharap bantuan uang tunai untuk mengontrak rumah. Namun hingga kini nasib mereka masih menggantung di pengungsian.
Advertisement
Sementara itu, mencegah banjir bandang kembali terjadi, tim Geodesi ITB memetakan aliran Sungai Cimanuk dari hulu hingga ke hilir dari ketinggian 200 hingga 500 kaki dengan dilengkapi model elevasi digital.
"Jadi apakah sungainya sedemikian rupa ada sedimentasi, kemudian ada perubahan-perubahan lahan disekitar aliran sungai dan juga ada tidaknya kemungkinan penebangan hutan, itu semuanya nanti akan kita petakan dengan detail," ujar Ketua Tim Geodesi ITB Pemetaan Cimanuk Henky Soeharto.
Nantinya foto udara beserta hasil analisanya akan diserahkan ke Pemda Garut sebagai pedoman tata ruang dan pengelolaan sumber daya air agar banjir bandang tak terjadi lagi.