PKB: 2 Tahun Pemerintahan Jokowi, Stabilitas Politik Terjaga

Dari 10 fraksi di parlemen dan hanya dua yang masih menjadi oposisi, tidak menjadikan parlemen hilang tugas kontrolnya kepada pemerintah.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 20 Okt 2016, 06:22 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 06:22 WIB
Ilustrasi Jokowi-JK (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Jokowi-JK (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi pemerintahan Jokowi-JK yang memasuki tahun ke-2. Ia mengakui dalam dua tahun ini, pemerintahan Jokowi-JK mampu menghadirkan stabilitas politik Tanah Air.

"Mampu menciptakan stabilitas politik, terlepas dari apa yang menjadi targetan semua elite-elite politik ya. Dan stabilitas politik yang terjadi itu suatu keberhasilan Presiden melakukan konsolidasi," kata Cucun saat dihubungi Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Namun demikian, anggota Komisi IV DPR ini mengingatkan, dari 10 fraksi di parlemen dan hanya dua yang masih menjadi oposisi, tidak menjadikan parlemen hilang tugas kontrolnya kepada pemerintah.

"Kalau dari sisi kita, DPR melihat ini ya check and balances harus menjadi catatan kita semua terutama parlemen. Jangan sampai bagusnya konsolidasi politik tapi tidak ada controling buat pemerintah," ujar dia.

"Pemerintah juga perlu pengawasan. Gunanya ada parlemen, kita harus ada check and balances antara DPR dan pemerintah," sambung dia.

Selain itu, Cucun juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintahan Jokowi-JK hingga ke daerah-daerah, yang bertujuan menumbuhkan ekonomi di daerah.

Namun, lanjut dia, dalam melakukan pembangunan, pemerintah juga tetap dalam cita-cita awal yakni nawa cita.

"Kalau pembangunan jelas lebih spesifik ke infrastruktur, ini yang cukup membangun pertumbuhan ekonomi juga. Cuman jangan lepas dari konsep. Misal, konsep awalnya kan nawa cita, nah jangan lepas dari poin perpoin nawa cita itu sendiri karena rakyat semua menunggu," Cucun menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya