Jokowi: Kami Ingin Perdamaian, Bukan Kekerasan

Jokowi mengatakan, Indonesia punya pengalaman panjang dalam melawan berbagai aksi terorisme.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 01 Nov 2016, 20:29 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 20:29 WIB
20161101 - CMS- Jokowi Bertemu Ormas Islam di Istana Merdeka5
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka World Peace Forum (WPF) ke-6 di Istana Negara, Jakarta. Forum yang akan mempertemukan tokoh perdamaian dunia ini akan membahas segala hal tentang solusi untuk menciptakan perdamaian dunia.

Jokowi ingin forum ini tidak hanya berhenti pada pembahasan masalah dalam sebuah forum diskusi. Kampanye perdamaian juga harus terus digaungkan ke seluruh pelosok dunia.

"Saya berharap kegigihan WPF ini dalam mempromosikan perdamaian di dunia dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk memperjuangkan perdamaian, untuk melawan intoleransi, melawan provokasi dan kekerasan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

Dia mengatakan, Indonesia memang punya pengalaman panjang dalam melawan berbagai aksi terorisme. Peristiwa Bom Bali dan Bom Thamrin mengajarkan Indonesia tentang bersatu melawan kejahatan.

Berbagai aksi teror ini terjadi karena kekerasan yang ekstrem. Hal serupa juga terjadi di banyak negara lainnya. Tapi, ada hal yang menjadi penyebab utama munculnya berbagai aksi terorisme. Yang paling utama adalah ketidakadilan yang bersifat global.

"Bisa mengatakan bahwa kami tidak takut terhadap ancaman dan aksi teror, untuk memiliki keberanian dan secara lantang mengatakan Kami ingin perdamaian bukan kekerasan," Jokowi memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya