Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang berkumpul di Silang Monas, Jakarta Pusat. Mereka adalah TNI, Polri, anak yatim, dan para majelis taklim. Tidak hanya itu, beberapa tempat ibadah di Jakarta juga menggelar doa untuk ketenteraman menyambut Pilkada Serentak.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pesta demokrasi yang akan digelar serentak mulai dari provinsi, kotamadya, sampai dengan kabupaten 2017 nanti adalah momentum penting rakyat memilih pemimpinnya.
"Dari segi positif ini sangat penting, karena tentunya pimpinan yang terpilih dengan sistem yang ada akan dipilih secara legitimate oleh masyarakat. Ini adalah pesta demokrasi," ujar Tito usai Istighosah di Monas, Jumat (18/11/2016).
Advertisement
Tito mengamati, Pilkada serentak tidak menutup kemungkinan membuat polarisasi. "Masyarakat terpisah dari para calon yang ada. Dari sisi keamanan ini mengandung kerawanan," kata Tito.
"Diharapkan semua pihak dapat menggunakam caracara yang demokratis sesuai aturan," Tito menambahkan.
Kerawanan itu, kata Tito, adalah ketika ada pihak yang sengaja atau tidak keluar dari aturan hukum. "Ini dapat berakibat konflik," kata dia.
Sementara itu, Panglima TNIÂ Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa doa bersama tidak hanya digelar di Monas.
"Di Gereja Katedral, Imanuel, HKBP Cawang, Hindu Pura di Cijantung, kemudian Budha juga ibadah bersama-sama," kata Gatot.
Gatot menampik bahwa doa bersama tersebut untuk menenangkan massa yang menyusun rencana aksi 25 November nanti.
"Kalau demonstrasi itu tiap hari ada menyampaika pendapat, saya pikir enggak ada masalah. Semua akan damai karena kita sudah doa bersama-sama. Kita tidak ragu-ragu menjaga bangsa agar tidak menderita," kata Gatot.
"Tidak ada doa apa-apa selain doa untuk mendoakan pahlawan, agar menjadi syuhada dan keselamatan bangsa. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," Gatot menambahkan.
Â
Â