Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai, menangisnya Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat pembacaan nota keberatan di persidangan kasus dugaan penistaan agama sebagai bentuk penyesalannya. Syarief mengatakan, menangis merupakan hal yang manusiawi.
"Pada dasarnya manusia, manusia itu kalau kakinya terantuk (tersandung) baru menangis. Manusia biasanya begitu, ada penyesalan kenapa enggak hati-hati, ada penyesalan mungkin bersalah, itu manusiawi," kata Syarief kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Ia mengatakan, begitulah manusia. Di saat sudah terkena masalah, barulah ada penyesalan di dalam hatinya. Namun, Syarief membantah kalau hal ini dapat berpengaruh kepada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Advertisement
"Menurut saya ini dua hal yang berbeda, enggak ada kaitannya, masalah hukum ya hukum," ucap dia.
Syarief menegaskan dalam Pilkada, partainya ingin bersaing dengan transparan dan tidak mencampuradukkan yang terjadi. Ia tidak berharap banyak dari apa yang sedang terjadi.
"Harapan kita, kita ikut aja perkembangan selanjutnya gimana. Yang penting kita tetap kerja terus," tegas anggota Komisi I DPR ini.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menceritakan perasaannya saat mengikuti persidangan pertama kasus dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara Selasa, 13 Desember 2016. Kala itu, Ahok menangis saat menceritakan orangtua angkatnya dalam membacakan nota pembelaan.