Liputan6.com, Jakarta - Setelah Murniati tewas, AR sempat datang ke kediaman adiknya di Jalan Makmur RT 03 RW 03, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Gelagat yang bersangkutan pun dinilai warga termasuk aneh dan tidak seperti orang yang berduka.
Tetangga korban, Nelis (38), mengatakan pagi di hari penemuan Murniati tidak bernyawa, AR langsung dihubungi melalui telepon oleh Basit yang merupakan kakak angkat korban. Mendengar kabar itu, yang bersangkutan langsung datang ke lokasi kejadian.
"Pertama diteleponin sibuk enggak bisa-bisa. Terus akhirnya bisa. Jam 03.30 WIB pagi itu, (AR) langsung dateng ke rumahnya Murniati itu. Lah, pas tahunya dia itu pelaku kok bisa secepat itu sampainya. Sama istrinya lagi datengnya. Mana istrinya lagi hamil," tutur Nelis yang tinggal tepat di sebelah rumah korban kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Advertisement
Saat tiba di lokasi, Nelis menyebut AR tidak tampak kaget dengan kejadian itu. Wajahnya terbilang datar dan hanya menanyakan hal standar ke orangtuanya.
"Dia datang memang enggak keliatan kaget. Enggak panik atau apa. Cuma nyamperin ibunya trus nanya si Murni tidur sama siapa semalem. Gitu aja. Di sebelah saya persis nanyanya," ucap dia.
Warga lainnya, Duwita (28), menambahkan AR hanya terlihat menggelengkan kepalanya saat mengetahui kejadian itu. Padahal, kondisi Murniati saat itu mengenaskan dan di rumah ramai suasana histeris orangtua korban.
"Itu si Murni bibirnya biru. Mukanya luka-luka. Kakinya diiket pake headset gitu. Sedih lihatnya. Kakaknya ya memang enggak keliatan murung atau apa," ujar Duwita.
Dia pun membeberkan warga tidak menyangka bahwa AR merupakan pembunuh Murniati. Sebab, kakak dari mahasiswi UMJ itu dikenal ramah kepada tetangga lingkungan tersebut.
"Dia itu santun sama orangtua. Semenjak nikah kali ya berubah. Orang dulu-dulu juga tinggal bertiga adem-adem aja," pungkas Duwita.