Tak Masuk Terminal Pulogebang, Perusahaan Bus Terancam Ditutup

Hingga berakhirnya batas waktu yang diberikan, yakni 28 Januari 2017, masih banyak PO bus yang belum mau masuk ke Terminal Pulogebang.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jan 2017, 20:35 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2017, 20:35 WIB
20161228-Menhub-Pulogebang-FF1
Menteri Perhubungan Budi Karya meninjau penumpang terminal terpadu Pulogebang, Jakarta, Rabu (28/12). Perbaikan fasilitas di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur hingga kini sudah mencapai 90 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menutup perusahaan otobus (PO) yang tak mematuhi perintah untuk pindah ke Terminal Pulogebang dalam waktu sepekan ke depan.

"Jadi kita akan kasih waktu satu minggu lagi agar PO-PO bus yang belum pindah bisa pindah ke Terminal Pulogebang, namun saya minta nanti setelah satu minggu tidak ada lagi toleransi," kata Budi saat meninjau Terminal Pulogebang, Jakarta, Minggu (29/1/2017).

Dia mengancam, jika masih ada yang melanggar langsung akan dibekukan izin usahanya. "Kita sudah toleran kepada mereka dengan memberi waktu tambahan, mereka juga harus menghargai kita," tegas Budi seperti dikutip Antara.

Dia mengatakan, hingga berakhirnya batas waktu yang diberikan pemerintah, yakni 28 Januari 2017, masih banyak PO Bus yang belum mau masuk ke Terminal Pulogebang.

"Masih ada beberapa PO Bus yang belum masuk ke Terminal Pulogebang, tadi sebelum ke sini saya melalui Pulogadung dan saya catat ada dua PO Bus yang masih ada di sana," kata Budi.

Selain itu, Budi juga meminta agar terminal-terminal bayangan yang ada di DKI Jakarta tidak memberangkatkan lagi bus-bus AKAP.

"Saya minta petugas di lapangan untuk 'stand by' (bersiaga) dan menutup loket-loket penjualan tiket bus AKAP yang masih ada di terminal bayangan. Jadi mereka tidak boleh menjual tiket dan memberangkatkan bus-bus AKAP dari terminal bayangan," tegas Budi.

Untuk memudahkan masyarakat, dia juga menekankan angkutan pengumpan atau feeder yang tersedia di Pulogebang.

"Angkutan feeder harus menjadi perhatian kita. Jangan kita minta penumpang untuk naik dan turun dari Pulogebang namun tidak disediakan kendaraan yang mengangkut mereka dari lokasi asal mereka," imbuh Budi.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, pada saat peluncuran awal (soft launching) pada 28 Desember 2016, ada 50 PO bus yang sudah bergabung di Terminal Pulogebang.

Saat ini, sudah ada 70 PO dari 120 PO dan sejak 28 Desember 2016, hingga 28 Januari 2017 sudah 135 ribu penumpang yang tiba dan berangkat dari Terminal Pulogebang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya