Istana Minta SBY Tidak Arahkan Semua Masalah ke Jokowi

SBY menyebut grasi yang diberikan kepada Antasari berbau politis dan bermaksud medeskreditkan dirinya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Feb 2017, 15:55 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2017, 15:55 WIB
SBY Sebut Manuver Antasari Bermuatan Politis
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY Sebut Manuver Antasari Bermuatan Politis

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menuding grasi yang diberikan Presiden Jokowi kepada mantan Ketua KPK Antasari Azhar berbau politis. Terkait tudingan tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menilai pemberian grasi merupakan hal wajar dilakukan oleh seorang kepala negara.

"Kita kembalikan saja proporsional ya bahwa grasi diberikan dengan biasa. Hal-hal lain intinya kita kembalikan lah ke proporsinya. Jangan semua diarahkan ke Istana," ujar  Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Memang bukan kali ini saja Jokowi dikaitkan dengan isu yang berkembang. Sebut saja pernyataan dalam persidangan Ahok dan demo mahasiswa yang mendatangi kediaman SBY di Mega Kuningan beberapa waktu lalu.

"Enggak perlu dihubung-hubungkan dengan Pak Presiden," imbuh Pratikno.

Yang terbaru, soal grasi Antasari. Antasari menyebut SBY tahu persis rekayasa kasus pembunuhan yang membuat dirinya dipenjara. SBY bereaksi atas pernyataan Antasari. SBY menyebut grasi yang diberikan kepada Antasari politis, yang bermaksud mendiskreditkan dirinya.

Istana juga harus mengklarifikasi dua kali soal pernyataan ini. Mengingat, SBY secara gamblang mengaitkan hal ini dengan Jokowi melalui konferensi pers yang digelar di kediaman pribadinya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. 

"Jadi kalau grasi ini kan bukan grasi pertama kali. Ratusan grasi diberikan Presiden. Jadi jangan dihubung-hubungkan terus dengan Istana," pungkas Pratikno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya