Liputan6.com, Bandung - Kabupaten Bandung masuk dalam salah satu wilayah rawan bencana, terlebih di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun mengeluarkan peringatan dini bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengimbau masyarakat untuk waspada dengan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hari.
Advertisement
Baca Juga
Terutama, kata Uka, saat terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. Dia menjelaskan, terjadinya cuaca ekstrem biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, serta menjulang tinggi seperti kembang kol, dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya.
Advertisement
"Waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan," katanya dalam keterangan tertulis di Bandung, dikutip pada Jumat (21/3/2025).
Sementara soal banjir, Uka mengimbau masyarakat untuk bersikap lebih peduli pada lingkungan. Salah satu yang utama, ungkap dia, adalah dengan tidak membuang sampah ke sungai.
"Mengimbau untuk tidak membuang sampah ke sungai supaya tidak terjadi penyumbatan pada saluran air yang dapat menyebabkan banjir," tandasnya.
Adapun bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan, kaki gunung, dan lereng atau tebing, Uka mengingatkan untuk mewaspadai terjadinya potensi tanah longsor.
"Masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai bila mana terjadi hujan lebat yang berlangsung lama agar selalu berhati-hati dan waspada. Dikhawatirkan terjadi banjir ataupun banjir bandang. Apabila terjadi kondisi darurat, segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman supaya (mencegah) adanya korban jiwa," ucapnya.
Di sisi lain, Uka meminta masyarakat untuk menyiapkan tas siaga bencana yang berisi sejumlah dokumen dan alat-alat penting lainnya. Tas tersebut nantinya dapat digunakan dalam kondisi darurat.
Dengan peringatan dini bencana itu, Uka mengatakan bahwa sejumlah pihak harus meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi, dan mitigasi kepada masyarakat terkait upaya mitigasi gempa bumi, pencegahan banjir, pencegahan kekeringan, gerakan tanah (longsor) dan angin kencang.
"Sehubungan dengan hal tersebut, diimbau untuk menyiapkan langkah-langkah pengurangan risiko bencana dan upaya kesiapsiagaan guna mengantisipasi dampak bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, gerakan tanah (longsor), serta angin kencang," tuturnya.
Penulis: Arby Salim