Bareskrim Periksa Pendeta Max, Pelapor Rizieq Shihab

Ada 14 pertanyaan yang dilayangkan penyidik kepada Pendeta Max dalam pemeriksaan terkait pelaporannya kepada Rizieq Shihab.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Mar 2017, 19:18 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2017, 19:18 WIB
Pendeta Max, pelapor Rizieq Shihab
Pendeta Max, pelapor Rizieq Shihab... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memanggil Max Evert Ibrahim Tangkudung, Pendeta yang melaporkan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atas dugaan tindak penodaan agama.

Pengacara Max, Makarius Nggiri mengatakan, kliennya hanya dimintai keterangan terkait pelaporan yang dibuat pada 26 Januari 2016. Ada 14 pertanyaan yang dilayangkan penyidik kepada kliennya.

"Pertanyaan yang diajukan adalah riwayat Pak Max. Kapan jadi pendeta," kata Makarius di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).

Makarius menambahkan, kliennya juga ditanyai seputar barang bukti berupa video yang didapatkan. Menurut dia, kliennya mendapat video yang berisi ceramah Rizieq Shihab itu dari situs berbagi video Youtube.

"Itu dijelaskan bahwa 18 Januari 2017, beliau (Max) melihat video tersebut yang terkait dengan ajakan membunuh pendeta," ucap dia.

Makarius mengaku pihaknya juga tidak menyerahkan bukti baru untuk melengkapi laporan. Sementara terkait status dari laporan tersebut, Makarius mengatakan masih dalam tahap penyelidikan.

Sebelumnya, pimpinan Ormas FPI Rizieq Shihab kembali dilaporkan ke polisi atas ucapannya yang diduga telah menimbulkan provokasi antar umat beragama, yang terekam dan tersebar melalui akun media sosial.

Rizieq dilaporkan oleh seorang pendeta bernama Max Evert Ibrahim Tangkudung. Pelapor pun membeberkan ucapan Rizieq tersebut yang dianggap provokatif.

"Setelah melihat itu (video ceramah) timbul rasa was-was juga, kata-kata ini merangsang orang lain untuk melakukan (pembunuhan), ini kan berbahaya nanti kalau terjadi apa-apa dengan saya, bisa ngamuk orang di Manado, dikiranya dibunuh saya," kata Max di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis 26 Januari 2017 lalu.

Selain itu, sambung Max, rekaman ceramah itu telah menyebar di dunia maya sekitar Maret 2016. Max menganggap Rizieq memberikan ceramah yang berisi permusuhan terhadap pendeta.

"Kita minta seluruh jihadis untuk berangkat bunuh semua pendeta. Berani bunuh pendeta-pendeta radikal? Berani habisi Kristen radikal?" ucap Max menirukan ucapan Rizieq dalam video itu.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya