Pemerintah Hitung Kerugian Kerusakan Terumbu Karang di Raja Ampat

Terumbu karang di Raja Ampat itu rusak setelah ditabrak kapal pesiar Caledonian Sky berbendera negara Bahama.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Mar 2017, 09:20 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 09:20 WIB
Raja Ampat
Terumbu karang di Raja Ampat

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menghitung kerugian akibat kerusakan terumbu karang di Raja Ampat. Terumbu karang itu rusak akibat ditabrak kapal pesiar Caledonian Sky berbendera negara Bahama.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan terumbu karang di Raja Ampat ini sangat besar. Sebab untuk membentuk terumbu karang membutuhkan waktu hingga ratusan tahun.

"Ya itu lagi dihitung semua karena itu terumbu karang bukan soal ganti rugi, karena itu puluhan tahun mungkin ratusan tahun," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Maret 2017.

Namun Luhut menyayangkan langkah pihak-pihak di daerah yang begitu cepat melepaskan kapal berbendera Bahama tersebut. ‎Padahal, seharusnya untuk kasus seperti ini dibutuhkan investigasi mendalam agar kapal itu bisa bertanggung jawab.

‎"Memang kelemahan kita di daerah ada kasus seperti itu tidak cepat, seharusnya kan ditahan dulu atau bagaimana," kata dia.

Selain itu, Luhut juga menyoroti upaya yang dilakukan dalam proses sandar kapal pesiar tersebut. Kesalahan dalam proses sandar membuat kerusakan terumbu karang semakin parah.

"Saya dengar waktu melepaskan kapal dari kandas karam itu nariknya salah lagi sehingga mungkin terumbu karang di Raja Ampat rusak. Harusnya mungkin tidak ke depan mesti ke belakang. Jadi memang harus kita perbaiki. Tim lagi melakukan (komunikasi dengan kapal)," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya